Sukses

Perokok Wajib Tahu, Kosumsi Bawang Putih Mentah dapat Kurangi Potensi Kanker Paru-Paru

Bawang putih diketahui mengandung senyawa-senyawa yang dapat berperan untuk melawan kanker yaitu allicin, flavonoid, selenium, dan sulfida alil.

Liputan6.com, Bandung - Dalam suatau penelitian medis disebutkan perokok yang mengonsumsi bawang putih mentah memiliki risiko 30 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan perokok yang tidak konsumsi bawang putih mentah. Menurut dr. Aloisia Permata Sari Rusli di laman Dokter Sehat, penelitian tersebut dilakukan guna mengetahui secara pasti informasi bahwa bawang putih memiliki manfaat untuk mencegah kanker paru-paru.

Aloisia mengatakan penelitian ini melibatkan 1.424 pasien kanker paru-paru dan 4.543 orang yang tidak mengidap kanker paru-paru.

"Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan yang konsumsi bawang putih mentah secara rutin sebanyak dua atau lebih seminggu mengalami penurunan risiko terkena kanker paru-paru sebanyak 44 persen," terang Aloisia dicuplik Senin, 24 Juni 2024.

Bawang putih diketahui mengandung senyawa-senyawa yang dapat berperan untuk melawan kanker yaitu allicin, flavonoid, selenium, dan sulfida alil.

Allicin merupakan komponen yang sudah diketahui dapat membunuh sel kanker. Sementara flavonoid merupakan senyawa aromatik yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, sehingga dipercaya dapat mencegah kanker dengan mencegah kerusakan sel.

Selain itu, kandungan selenium dan sulfida alil pada bawang putih dapat melindungi sel dari kerusakan atau mutasi DNA, suatu kondisi yang menjadi penyebab utama dari kanker.

"Meskipun sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa bawang putih dapat memberikan manfaat untuk menurunkan risiko kanker, namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut," jelas Aloisia.

Pada penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, masih belum dijelaskan efek bawang putih matang terhadap penurunan risiko kanker dan jumlah bawang putih yang perlu dikonsumsi.

Hingga saat ini belum ada rekomendasi serta batasan yang jelas tentang jumlah konsumsi bawang putih.

Namun, sebuah studi yang dipublikasikan National Institutes of Health mengungkapkan bahwa konsumsi 1-2 siung bawang putih setiap hari memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efek Samping Mengonsumsi Bawang Putih

"Meski umummya bawang putih aman dikonsumsi, Anda tetap perlu mewaspadai efek samping yang ditimbulkannya seperti , bau mulut, perut kembung, heartburn, hingga diare," tutur Aloisia.

Efek samping ini dapat muncul lebih buruk ketika konsumsi bawang putih mentah. Beberapa orang juga mungkin mengalami alergi terhadap bawang putih, sehingga dapat timbul reaksi alergi seperti ruam, gatal, dan sesak napas setelah konsumsi bawang putih.

Risiko efek samping dari konsumsi bawang putih ini dapat dikurangi jika dikonsumsi dalam kondisi matang.

Seseorang juga disarankan untuk mengurangi jumlah konsumsi bawang putih jika merasakan efek samping.

"Meskipun bawang putih dapat memberikan manfaat untuk kesehatan dan dipercaya mencegah kanker paru, Anda disarankan untuk konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan," ungkap Aloisia.

Aloisia menegasakan penting untuk diketahui, seseorang tidak dapat mengandalkan bawang putih sebagai satu-satunya faktor untuk mencegah kanker paru-paru.

3 dari 3 halaman

8 Cara Turunkan Risiko Kanker Paru

Sementara itu di laman yang sama, dr. Sheila Amabel menjelaskan kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang menyumbang kematian tertinggi di dunia. Berhenti merokok merupakan cara yang efektif mencegah kondisi tersebut.

Kanker paru termasuk jenis penyakit yang umum dijumpai. Kondisi ini bisa menimpa pria maupun wanita.

"Kasus kematian di seluruh dunia terkait penyakit ini menempatkan kanker paru-paru sebagai penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria, dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita," ungkap Sheila.

Kabar baiknya, Sheila menyebutkan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa membantu menurunkan risiko penyakit ini. Ada 8 cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Berhenti Merokok

Kanker paru sering kali dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Anda yang sering terkena paparan asap rokok juga berisiko tinggi mengalami kondisi ini.

Pria lebih banyak yang terkena kondisi ini karena cenderung punya kebiasaan merokok. Oleh karena itu, berhenti merokok menjadi cara turunkan risiko kanker paru yang utama.

2. Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Cara turunkan risiko kanker paru berkaitan dengan skala dari BMI atau body mass index. Hal ini sangat penting untuk mengetahui apakah tubuh ada pada kondisi normal atau sedang obesitas.

Alasan mengapa obesitas dapat meningkatkan risiko kanker paru belum diketahui dengan pasti. Namun, penelitian menemukan bahwa bentuk tubuh tertentu berisiko mengembangkan kanker ini.

3. Membatasi Konsumsi Alkohol

Efek dari alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan sama dengan efek rokok. Racun yang ada di dalamnya bisa memicu kanker di paru-paru.

Selain itu, alkohol juga mengandung kadar gula yang tinggi. Hal ini bisa memicu kegemukan pada pria. Oleh karena itu, kurangi atau hentikan konsumsinya sesegera mungkin.

Meski bagi alkoholik menghentikan kebiasaan ini terbilang sulit pada awalnya, bukan berarti Anda tidak bisa berhenti. Berusahalah dengan keras dengan mengingat berbagai dampak kebiasaan ini, termasuk dalam menyebabkan kanker paru.

4. Menghindari Paparan Racun

Berbagai paparan zat beracun berisiko meningkatkan risiko kanker paru, misalnya radon. Gas ini dihasilkan dari pemecahan alami uranium yang ada di dalam tanah.

Tak hanya itu, paparan asbes juga menjadi salah satu pemicu kanker paru. Beberapa jenis abses yang dapat memicu kanker paru yaitu arsenik, nikel, dan kromium.

Jika Anda sulit untuk menghindari paparan, ada baiknya untuk selalu menggunakan masker dan alat pelindung lainnya. Dengan cara ini, paparan racun di udara akan tersaring dengan baik sehingga risiko kanker paru-paru bisa menurun.

5. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur

Memperbanyak konsumsi buah dan sayur dapat membantu menurunkan risiko kanker, termasuk kanker paru-paru.

Buah dan sayur mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, konsumsinya akan membantu menunjang kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, kandungan serat yang tinggi di dalamnya juga tak kalah penting. Makanan tinggi serat akan membantu memperlancar proses pencernaan sehingga Anda akan terhindar dari sembelit dan tumpukan racun di tubuh.

6. Lakukan Olahraga Secara Teratur

Gaya hidup sehat ikut memegang peran penting dalam penurunan risiko kanker paru bagi pria dan wanita. Selain memperhatikan asupan makanan sehari-hari, Anda juga sebaiknya rutin berolahraga.

Aktivitas fisik dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar sehingga tubuh Anda tidak mudah terserang penyakit, termasuk kanker paru. Jadi, mulai sekarang jadwalkanlah waktu olahraga Anda.

7. Perhatikan Suplemen yang Dikonsumsi

Penggunaan suplemen dianggap sebagai pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tertentu. Maka dari itu, sebagian orang akan langsung memilih untuk mengonsumsinya.

Padahal, anggapan tersebut kurang tepat. Menurut penelitian, suplemen vitamin A (beta karoten) dapat meningkatkan risiko kanker pada perokok.

Bisa dibilang, memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian lewat sumber alami alias makanan adalah cara menurunkan risiko kanker paru yang aman.

8. Dapatkan Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Tidur yang cukup dan berkualitas bisa membuat Anda terhindar dari kanker yang muncul di paru. Hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian di dalam tubuh.

Gangguan ritme sirkadian berkaitan dengan peningkatan risiko kanker, terutama yang berkaitan dengan organ pencernaan dan paru-paru.

Dapatkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6-8 jam setiap harinya. Biasakan juga untuk tidur di waktu yang sama setiap harinya. Dengan begitu, kesehatan tubuh akan senantiasa terjaga. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.