Liputan6.com, Yogyakarta - Beberapa studio film Indonesia memiliki kualitas yang cukup tinggi. Keberadaan studio film ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan film Indonesia yang semakin berkualitas.
Studio film menjadi sarana penunjang proses pengambilan gambar. Studio tersebut umumnya memang dibangun khusus sebagai lokasi syuting berbagai film. Keberadaannya juga mempermudah insan perfilman untuk mengambil gambar karena terdapat berbagai latar atau bangunan yang bisa dibongkar-pasang sesuai kebutuhan latar syuting.
Selain berfungsi sebagai studio film, lokasi tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata. Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut beberapa studio film di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap:
Advertisement
Baca Juga
1. Jakarta Film Studios
Jakarta Film Studios berlokasi di Jalan Raya Ceger, Jakarta Timur. Studio film ini dibangun oleh rumah produksi MD Picture untuk mendukung proses syuting film-film garapan mereka.
Terdapat banyak set yang memuat tiga sound stage, set apartemen, set restoran, set perkantoran, set rumah sakit, hingga jalan raya. Studio ini pernah digunakan di beberapa film, seperti Danur 3 (2019), Darah Daging (2019), Love for Sale 2 (2019), Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020), hingga KKN di Desa Penari (2020).
2. Studio Alam Gamplong
Studio Alam Gamplong berlokasi di Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Studio ini merupakan salah satu studio film paling populer di Indonesia. Studio ini pernah digunakan sebagai lokasi syuting film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018); Bumi Manusia (2019); hingga Habibie Ainun 3 (2019).
Salah satu daya tarik studio ini adalah nuansa yang menghadirkan kilas balik abad 16-17. Bangunan-bangunan di studio film ini menggambarkan sebuah kota masa lalu yang dibagi dalam beberapa zona, seperti Zona Replika Kranggan Surabaya, Pecinan, hingga Benteng VOC.
Â
3. Studio Alam TVRI
Studio Alam TVRI berlokasi di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Bisa dibilang, studio film ini menjadi studio paling legendaris di Indonesia karena sudah ada sejak 1980.
Pada 1985, studio ini mulai dijadikan lokasi syuting film hingga saat ini. Beberapa film Indonesia yang berlatar di studio ini, di antaranya Jelangkung (2001), Air Terjun Pengantin (2009), Trilogi The Raid (2011), Trilogi Merah Putih (2017), hingga Kuntilanak (2018).Â
Terdapat banyak area terbuka dengan luas sekitar 20 hektare di studio ini. Lokasi tersebut dikelilingi banyak pepohonan rindang yang membuat lokasinya terasa asri. Selain itu, di Studio Alam TVRI juga terdapat deretan rumah-rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia yang dibangun permanen.
4. Studio Infinite
Studio Infinite atau yang juga dikenal sebagai Infinite Studios berlokasi di Kawasan Nongsa, Batam. Studio ini digadang-gadang sebagai studio film terluas se-Asia Tenggara.
Terdapat banyak bangunan yang menjadi latar berbagai film Indonesia hingga film dan serial Hollywood, seperti Dead Mine (2012), Blackhat (2015), Beyond Skyline (2015), Buffalo Boys (2017), Headshot (2017), hingga serial HBO Grisse (2018). Fasilitas studio ini juga tergolong lengkap, mulai dari studio animasi, studio untuk membuat set dan atribut yang dibutuhkan dalam film, sound stage, area syuting indoor, dua panggung seluas 1.300 meter persegi, dan bangunan hanggar bandara seluas 2.800 meter persegi.
5. Studio Persari
Studio Persari berlokasi di Jalan Manggis Dalam I No.1, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Studio Persari juga termasuk studio film legendaris yang sudah ada sejak 1950.
Nama Persari diambil dari singkatan Perseroan Artis Indonesia. Studio film ini digagas oleh Djamaludin Malik alias Bapak Industri Perfilman Indonesia sekaligus penggagas Festival Film Indonesia.
Hingga kini, studio film ini kerap menjadi lokasi syuting berbagai film, sinetron, hingga FTV Indonesia. Beberapa judul populernya adalah Balada Dangdut, Aku Ingin Pulang, Camelia, hingga Jay Anak Metropolitan.
(Resla)
Advertisement