Liputan6.com, Jakarta - Membaca nyaring memainkan peran penting dalam meningkatkan minat baca anak sejak dini. Aktivitas ini tidak hanya memperkenalkan anak pada dunia kata dan cerita, tetapi juga membangun koneksi emosional antara anak dan orang dewasa yang membacakannya.
Dengan rutin membaca nyaring, anak-anak akan lebih tertarik dan menganggap membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan.
"Ketika anak mendengar intonasi, ekspresi, dan alur cerita, mereka menjadi lebih tertarik dan terlibat dalam aktivitas membaca. Membaca nyaring juga memperkaya kosa kata anak, meningkatkan pemahaman mereka, dan menumbuhkan imajinasi serta kreativitas," kata anggota Komunitas Reading Bugs Ihdinal Hikmatin pada kegiatan pelatihan Membaca Nyaring di Kota Bandung, Rabu (26/6/2024).
Advertisement
Ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan orang tua sebelum memulai kegiatan Membaca Nyaring di rumah, mulai dari tahap memahami perkembangan anak, menentukan waktu untuk membaca nyaring di antara rutinitas anak, memilih buku cerita sesuai jenjang baca anak, membuat jadwal rutin untuk membentuk kebiasaan, dan melakukan prabaca.
Orang tua memegang peran penting dalam proses membaca nyaring bagi anak. Koneksi emosional yang terbentuk antara orang tua dan anak saat membaca nyaring sangatlah penting bagi perkembangan anak.
"Aktivitas ini tidak hanya tentang membaca, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang memperkuat hubungan keluarga," tambah Ihdinal.
Selain orang tua, guru juga memiliki peran penting dalam mendorong siswa untuk membaca. Guru punya kemampuan memilih teks yang menarik bagi siswa dan membacakannya dengan ekspresi yang tepat.
"Guru bisa membantu siswa memahami makna membaca dengan jelas dan penuh ekspresi sehingga membantu mereka memperkaya kosa kata lisan dan tulisan," ujar Dedeh Badrullaela dari Komunitas Read Aloud Jawa Barat.
Â
Membaca Nyaring Punya Banyak Manfaat
Aktivitas Membaca Nyaring di perpustakaan memiliki banyak manfaat. Dengan aktivitas ini, pustakawan sudah menghidupkan suasana perpustakaan. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut telah menjadikan buku lebih menarik dan mudah diakses.
"Lewat membaca nyaring, pustakawan dapat mengenalkan berbagai genre dan penulis, memperkaya pengetahuan dan imajinasi pengunjung. Di perpustakaan tercipta pengalaman yang menyenangkan dan edukatif sesuai harapan masyarakat, yakni perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang dinamis dan inklusif," pungkas pustakawan Primadhita Tunjung Wulan.
Advertisement