Sukses

Tersinggung Diejek Mandul Jadi Motif Subadi Bunuh Nenek-Nenek Tetangganya di Lampung

Diejek mandul, pria di Lampung Utara, Lampung nekat bunuh seorang nenek yang merupakan tetangganya sendiri.

Liputan6.com, Lampung - Satreskrim Polres Lampung Utara meringkus Sudadi Ahmad (30), terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang nenek bernama Sumini (55) yang merupakan tetangganya sendiri.

Polisi pun telah mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh Sudadi. Pelaku merasa sakit hati lantaran dikatakan tak bisa punya keturunan atau mandul oleh korban. 

"Dari hasil pemeriksaan, terduga pelaku ini dendam terhadap korban. Pelaku sakit hati karena sering kali diejek oleh korban belum punya anak meski sudah lama berumah tangga. Korban pun sempat berkata bersedia mencarikan pria lain yang bisa membuat istrinya hamil," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi, Kamis (27/6/2024).

Umi menyampaikan, perkataan korban itulah yang membuat pelaku nekat melakukan pembunuhan. 

Korban dibunuh ketika sedang sendirian di rumahnya, di Kelurahan Kelapa 7, Kecamatan Kota Bumi Selatan, kabupaten setempat, pada Minggu siang (23/6/2024).

"Pelaku ini nekat masuk ke dalam rumah korban untuk melakukan pembunuhan. Diketahui saat itu korban sedang sendirian di rumahnya," jelas dia.

Umi menerangkan, pelaku melakukan pembunuhan dengan cara membanting tubuh korban dan menjerat leher nenek Sumini menggunakan kabel mikrofon. 

"Ketika pelaku sudah berada di rumahnya yang mengetahui korban sedang sendirian, langsung membanting tubuh korban dan menjerat leher korban menggunakan kabel mikrofon hingga meninggal dunia," bebernya.

Terduga pelaku saat ini telah ditahan di Mapolres Lampung Utara. Karena ulahnya, yang bersangkutan dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dan kekerasan atau Pasal 340 KUHP soal perencanaan pembunuhan.

"Ancaman untuk pelaku ini adalah penjara seumur hidup. Paling berat adalah hukuman mati," pungkasnya. 

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Sudadi Ahmad (30) tersangka pembunuh Sumini (55) mengaku, ejekan mandul membuatnya sakit hati dan mendorong untuk menghabisi nyawa tetangganya itu.

Kasat Reskirm Polres Lampung Utara, Iptu Stefanus Boyoh mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui motif pelaku nekat melakukan pembunuhan itu karena sakit hati atas ucapan korban.

"Pelaku nekat membunuh korban karena sudah terlanjur sakit hati sering diejek belum mempunyai keturunan meski telah lama berumah tangga. Bahkan ada perkataan korban, yang bersedia mencariakan laki laki lain yang bisa menghamili istri pelaku,” kata Iptu Stefanus Boyoh, Kamis (27/6/2024). 

Dia menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu sempat disamarkan oleh pelaku dengan modus perampokan. 

"Dugaan awal korban ini tewas akibat peristiwa pencurian dengan kekerasan. Karena kita melihat kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) sangat berantakan seperti habis ada perampokan," jelas dia.

Namun, setelah dilakukan olah TKP pada saat korban ditemukan tewas di rumahnya, di Kelurahan Kelapa 7, Kecamatan Kotabumi Selatan, kabupaten setempat, pada Minggu (23/6/2024). Polisi mencurigai ada motif lain dari kejadian tersebut. 

"Dari hasil penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi pelaku di hari yang sama setelah korban ditemukan tewas. Pelakunya adalah Sudadi, ia mengaku tega membunuh korban karena sakit hati," ungkapnya.

Kemudian, kepada polisi Sudadi menerangkan kronologi pembunuhan yang ia lakukan itu berawal dengan berpura-pura meminjam pompa angin kepada korban.

"Pelaku berpura-pura meminjam pompa kepada korban lewat pintu belakang, setelah berpura-pura menggunakan pompa tersebut, pelaku mengembalikan pompa sembari melihat situasi. Setelah mengatahui korban sedang sendirian, kemudian pelaku membekap korban dan membantingnya ke lantai," tutur Iptu Stefanus. 

Dalam kondisi setengah sadar, pelaku mencekik korban menggunakan kabel mikrofon yang diambilnya dari kamar rumah tersebut. 

"Setelah mengetahui korban sudah tewas, kemudian pelaku menyeret korban ke dalam kamar, menutup wajah korban dengan kain basah," jelas dia.

Untuk menghilangkan jejak, Sudadi dengan sengaja mengacak-acak kamar korban, supaya tampak seolah-olah Sumini adalah korban perampokan.

"Pelaku sengaja mengacak-ngacak rumah korban untuk mengelabui kejadian seakan-akan rumah korban dirampok. Bahkan uang dan perhiasan milik korban yang sempat diambil pun dihamburkan di belakang rumah korban agar seolah olah terjadi perampokan," kata dia.