Sukses

Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam

Palasik akan memangsa bayi dengan cara menyedot ubun-ubunnya yang konon digunakan sebagai tumbal ilmu hitam.

Liputan6.com, Padang - Palasik merupakan sosok mitos yang hingga kini masih dipercaya masyarakat Minangkabau. Konon, palasik memburu ibu hamil, anak-anak, bayi, hingga janin yang belum lahir.

Palasik akan memangsa bayi dengan cara menyedot ubun-ubunnya yang konon digunakan sebagai tumbal ilmu hitam. Palasik juga dikenal sebagai entitas mengerikan yang lahir dari hasil kekuatan gelap.

Sosok ini sering digambarkan sebagai sosok humanoid yang sangat aneh. Bagian kepala palasik terpisah dengan bagian tubuhnya. Kepala tersebut dapat mengambang dan terbang di udara untuk mencari mangsa mereka.

Ibu hamil yang ditarget palasik akan direbut janinnya. Biasanya, korban yang merupakan ibu hamil tidak akan menaruh curiga apapun.

Mitos kehadiran palasik kemudian berkembang menjadi legenda lokal Minangkabau. Legenda palasik konon menjadi peringatan bagi wanita hamil agar waspada dan mencari perlindungan selama masih dalam keadaan rentan.

Berkembangnya cerita palasik di lingkungan masyarakat Minangkabau ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Dari penceritaan tradisional tersebut, membuat mitos palasik tetap hidup dan menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya mereka.

Mengutip dari berbagai sumber, bayi atau anak-anak yang terkena palasik biasanya diobati dengan memberikan jimat. Jimat atau obat yang disebut dengan nama simaik tangkal lasik ini juga berfungsi sebagai penangkal palasik.

Jimat ini juga digunakan di bagian pinggang atau dijadikan kalung. Adapun isi dari jimat ini adalah dasun (bawang putih tunggal), jerangau, merica (lado ketek), serta timah hitam yang dituliskan dengan tulisan Al-Qur'an.

Semua isian tersebut dibungkus dengan kain hitam, lalu dijahit sedikit dengan benang hitam. Sebelum dipasangkan sebagai jimat, kain hitam tersebut akan dibacakan ayat suci Al-Qur'an terlebih dahulu.

Selain jimat, masyarakat Minangkabau juga memakaikan penangkal lain berupa gelang besi putih. Dengan demikian, ibu hamil hingga bayi dan anak-anak akan terhindar dari gangguan palasik.

 

Penulis: Resla