Liputan6.com, Gorontalo - Sedikitnya sekitar lima belas rumah warga di Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Rabu (26/6/2024).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, rumah warga yang terendam tersebut diakibatkan oleh air dari Sungai Bone meluap. Sungai yang mampu membendung debit air hujan, terpaksa meluap ke pemukiman warga.
Yuyun Djou, salah satu warga setempat mengatakan, ketinggian air yang merendam rumah mereka itu sekitar lebih dari 1 meter. Kondisi ini memaksa warga terpaksa harus mengevaluasi diri.
Advertisement
Baca Juga
"Kami harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Yuyun.
“Ada sekitar 50 kepala keluarga yang saat ini rumah mereka terendam banjir,” ujarnya.
Tingginya luapan air dari sungai Bone itu tak hanya merendam rumah mereka. Namun, bahan bangunan milik warga yang disiapkan untuk membangun rumah, hanyut dihantam banjir.
“Ada semen yang akan dipakai kerja untuk pembangunan rumah juga dihantam banjir. Tidak bisa diselamatkan,”ungkapnya.
Alih-alih surut, kata Yuyun, luapan air dari sungai terbesar di Gorontalo itu justru semakin meninggi hingga merambah ke pemukiman lainnya.
“Air ini akan naik lagi ini, karena dari tadi belum surut-surut. Sementara ini sudah dini hari,” ucapnya.
Dengan begitu, Yuyun berharap, pemerintah setempat bisa dengan cepat melakukan peninjauan ke rumah warga yang ikut terendam banjir setelah surut.
“Dari tadi kita menunggu bantuan dari pemerintah setempat, tapi sampai hari ini belum datang,” imbuhnya.
Di tengah duka dan kesulitan yang melanda, warga Kota Gorontalo hanya bisa berharap agar mendapat perhatian pemerintah. Minimal segera menyediakan bantuan yang memadai bagi para korban banjir.
"Kami sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan, air bersih, dan pakaian. Selain itu, kami juga berharap ada solusi jangka panjang agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Ahmad warga lainnya.
Pria yang sehari-harinya berdagang di pasar ini, berharap pemerintah daerah dapat memperbaiki infrastruktur dan sistem tanggul penahan air sungai. Musabab, setiap kali hujan deras, mereka selalu jadi langganan banjir.
"Tanggul yang ada saat ini tidak mampu menahan air hujan sehingga mudah sekali meluap. Kami berharap ada perbaikan yang signifikan agar aktivitas kami tidak terganggu lagi," jelas Ahmad.