Sukses

Membongkar Stereotipe dan Membuka Peluang di Dunia Kerja Pertambangan

Penting untuk dicatat bahwa stereotipe ini adalah generalisasi dan tidak selalu berlaku untuk semua individu dalam suatu generasi. Namun hal ini menimbulkan berbagai stereotipe negatif tentang Gen Z di tempat kerja.

Liputan6.com, Yogyakarta - Generasi Z (Gen Z) menjadi mayoritas pengisi bonus demografi saat ini. Bahkan, Gen Z mulai memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir.

Kehadiran mereka membawa perspektif dan cara kerja baru, beriringan dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini. Sayangnya, menurut studi berjudul Presepsi Milenial Terhadap Stereotipe Gen Z (2023) mengungkapkan bahwa Gen Z dianggap pekerja yang kurang profesional.

Penting untuk dicatat bahwa stereotipe ini adalah generalisasi dan tidak selalu berlaku untuk semua individu dalam suatu generasi. Namun hal ini menimbulkan berbagai stereotipe negatif tentang Gen Z di tempat kerja.

Hal ini juga menjadi perhatian alumni Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta angkatan 2004 (IKATA). Mereka memberikan sebuah wawasan baru melalui seminar bertajuk Muda, Beda, dan Berbahaya.

Acara yang digelar pada Kamis (27/06/2024) ini menjadi wadah bagi para alumni, khususnya teknik pertambangan, untuk berdialog secara langsung dengan para mahasiswa Gen Z di UPNV Yogyakarta. Dalam acara seminar ini, IKATA 2004 menghadirkan empat tokoh narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari industri pertambangan, entrepreneur, dan masih banyak lagi.

Para narasumber berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang dunia kerja pertambangan, mulai dari prospek kerja, kompetensi yang dibutuhkan, hingga tips sukses dalam membangun karir.

"Kami memberikan wawasan baru kepada mahasiswa yang mayoritas Gen Z ini bahwa bekerja tidak hanya menjadi karyawan, namun juga dapat membuat peluang kerja baru," ujar Randa Pramana selaku ketua pelaksana di Yogyakarta.

Harapannya, acara ini dapat menjadi motivasi dan mengubah pola pikir bahwa dalam dunia kerja skill atau kemampuan hanyalah salah satu faktor penentu penilaian.

"Masih ada kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama yang juga harus menjadi perhatian Gen Z dalam lingkungan kerja," Ujar Randa.

Seminar bertajuk Muda, Beda, dan Berbahaya ini merupakan rangkai acara reuni dan silaturahmi IKATA 2004 yang di gelar di Yogyakarta pada 27 hingga 29 Juni 2024. Rangkaian acara ini disponsori oleh PT Makmur Lestari Primatama, Osing Mekongga Group, Asterra Machine, dan masih banyak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.