Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, telah mengeluarkan rekomendasi kewaspadaan untuk masyarakat terkait kondisi Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Jumat, 28 Juni 2024.
Di antaranya, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Imbauan itu disampaikan guna mewaspadai kerawanan potensi adanya lontaran batu pijar.
Baca Juga
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),"dikutip dari keterangan tertulis Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, diterima di Bandung, Jumat, 28 Juni 2024, pukul 10.08 WIB.
Advertisement
Dilaporkan, pada hari ini (28/6/2024), telah terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 08:51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 5 detik.
"Saat ini, Gunung Semeru berada pada Status Level III (Siaga)," katanya.
PVMBG Badan Geologi pun menyampaikan rekomendasi lain yakni, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak".
Di samping itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.