Liputan6.com, Jakarta - Lombok sebuah pulau yang terletak di Nusa Tenggara Barat tidak hanya dikenal dengan ragam wisata alam yang menakjubkan. Banyaknya Masjid di Lombok membuat pengunjung terutama yang beragama Islam tidak kesulitan mencari tempat ibadah.Â
Dirangkum dari berbagai sumber, julukan ini bukan tanpa alasan, mengingat Lombok memiliki lebih dari seribu masjid yang tersebar di seluruh penjuru pulau. Keberadaan masjid-masjid ini tidak hanya mencerminkan kuatnya iman dan spiritualitas masyarakat Lombok, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari mereka.
Asal mula julukan itu adalah ketika Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih tengah melakukan kunjungan kerja pada 1970. Lombok yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam sehingga menjadikan wilayah ini mendapat julukan Pulau Seribu Masjid.
Advertisement
Baca Juga
Jumlah masjid di Lombok terus bertambah. Data penelitian menyebutkan jika di 518 desa terdapat sekitar 5.184 masjid kecil dan 3.767 masjid besar.
Masjid-masjid di Lombok memiliki arsitektur yang unik dan beragam. Beberapa masjid menampilkan gaya tradisional Sasak, suku asli Lombok, dengan atap berbentuk limas dan bahan bangunan dari kayu serta bambu.
Di sisi lain, terdapat pula masjid dengan arsitektur modern yang megah, seperti Masjid Islamic Center Mataram yang menjadi ikon baru di ibu kota provinsi. Keberagaman ini menunjukkan bagaimana masyarakat Lombok memadukan tradisi dan modernitas dalam kehidupan beragama mereka.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid-masjid di Lombok juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Banyak masjid yang menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari pengajian, diskusi keagamaan, hingga kursus bahasa Arab.
Refleksi Kehidupan Masyarakat
Masjid juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berdiskusi dan memecahkan berbagai permasalahan sosial. Peran multifungsi masjid ini menjadikan mereka sebagai salah satu pilar utama dalam kehidupan masyarakat Lombok.
Pemerintah daerah dan masyarakat Lombok terus berupaya menjaga dan merawat masjid-masjid ini. Renovasi dan pemeliharaan rutin dilakukan untuk memastikan masjid-masjid tetap dalam kondisi baik dan dapat digunakan dengan nyaman oleh jamaah.
Selain itu, berbagai program wisata religi juga dikembangkan untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Wisata religi ini tidak hanya mengenalkan keindahan arsitektur masjid, tetapi juga mengajak wisatawan untuk memahami lebih dalam budaya dan kehidupan masyarakat Lombok.
Lombok sebagai Kota Seribu Masjid bukan hanya sekadar julukan, melainkan refleksi dari kehidupan masyarakat yang sangat religius dan berbudaya. Keberadaan masjid-masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya.
Melalui julukan ini, Lombok menunjukkan bahwa keimanan dan tradisi dapat berpadu harmonis, menciptakan kehidupan yang damai dan penuh makna bagi masyarakatnya.
Â
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement