Sukses

Polisi Masih Selidiki Sosok Mister X Korban Mutilasi Garut Selatan

Publik mulai bertanya, siapa sosok sebenarnya korban dalam kasus itu, dan bagaimana hubungannya dengan tersangka, hingga pelaku tega melakukan mutilasi menjadi belasan potongan tubuh yang berceceran di samping jalan raya itu.

Liputan6.com, Garut - Penyidik Polres Garut, Jawa Barat, berhasil menangkap E (23), tersangka kasus mutilasi di pinggir Jalan Raya Cibalong, Kampung Bantar Linus, Sesa Sancang, Kecamatan Cibalong, wilayah Garut selatan, Jawa Barat.

Publik mulai bertanya, siapa sosok sebenarnya korban dalam kasus itu, dan bagaimana hubungannya dengan tersangka, hingga pelaku tega melakukan mutilasi menjadi belasan potongan tubuh yang berceceran di samping jalan raya itu.

"Kita belum tahu (saling kenal atau tidak) karena korban ini kan belum bisa kita identifikasi," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, Senin (1/7/2024).

Menurutnya, setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk mengumpulkan sejumlah saksi, pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa korban mutilasi itu, termasuk hubungan kedunya, hingga kejadian nahas itu terjadi. “Korban masih mister X,” Ari menegaskan.

Sejak kejadian itu viral, penyidik polres Garut langsung melakukan penyelidikan termasuk menghubungi pihak keluarga yang selama ini berinteraksi dengan tersangka.

“Pelaku ini kalau sehari-harinya di kampung sendiri tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh-anah misalnya ngamuk dan lainnya, makanya kita bawa dulu ke dokter ahli,” ujar dia.

Selain hubungan tersangka dan korban, Ari belum memastikan status kejiwaan tersangka E, setelah keluar hasil kejiwaan yang dilakukan rumah sakit Bhayangkara Tk II Sartika Asih Bandung.

“Dari situ bisa disimpulkan jangan seolah-olah yang beredar di luar itu ODGJ dan sebagainya, jadi kita belum bisa menyimpulkan hal itu (ODGJ),” kata dia.

Agus Sambas, salah seorang warga Cibalong yang mengenal tersangka E, menyatakan jika tersangka sejak lama mengalami gangguan kejiwaan. 

“Kasihan kan sehari-hari itu dia jalan-jalan, kadang sampai ke Garut, kemudian sama saya sering ajak ke rumah untuk diberi makan,” ujar dia dengan iba.

Tidak hanya itu, Agus menilai tersangka E, memiliki kekurangan saat melakukan komunikasi dengan orang lain. “Komunikasinya juga tidak lancar dan enggak jelas, paling hanya mengangguk senyum saja,” kata dia.

Menarik disimak, bagaimana hubungan tersagka dan korban, hingga akhirnya perkara 'mutilasi Garut selatan' itu terjadi, hingga menjadi pembicaraan masyarakat luas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.