Sukses

Dico Ganinduto Jadi Top of Mind Versi LSI

Dico Ganinduto disukai responden hingga 61,8 persen.

Liputan6.com, Semarang - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mempublikasikan peta elektoral sementara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Tengah. Hasilnya, Bupati Kendal Dico Ganinduto menjadi salah satu tokoh yang paling banyak disukai masyarakat, yaitu sebanyak 61,8 persen.

Pengamat Politik Herry Mendrofa menilai bahwa survey tersebut bisa dijadikan acuan bagi Dico untuk maju dalam Pilgub Jateng. Namun Dico Ganinduto dan para calon lainnya tetap harus bekerja lebih keras untuk merebut hati masyarakat Jawa Tengah.

"Dari hasil survei LSI, Dico Ganinduto dan para calon lainnya harus lebih kerja keras lagi," kata Herry.

Menurutnya, survei hanyalah gambaran, namun yang menentukan kemenangannya di Pilgub Jateng adalah masyarakat.

"Karena survei adalah potret temporal kondisi dan tren terkini sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan maju atau tidak," katanya.

Lembaga Survey Indonesia (LSI) merilis hasil survei peta elektoral sementara jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Tengah 2024. Dico masuk menjadi 10 top of mind yang memiliki elektabilitas teratas jelang Pilgub 2024 di Jawa Tengah sebesar 1,7 persen.

Sementara itu, nama lain yang masuk dalam top of mind yaitu ada Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Kaesang Pangarep, Sudaryono, hingga Bambang Wuryanto (Pacul).

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden pada periode 21-26 Juni 2024, dengan populasi survei adalah WNI di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler.

Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling. Metode ini adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Wawancara responden dalam survei ini menggunakan metode telepon. Margin of error survei diperkirakan ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Tidak ada penjelasan survei ini dibiayai oleh siapa. Seperti kebanyakan lembaga survei politik lainnya yang selalu tidak transparan mengenai sumber dana survei.

Video Terkini