Sukses

Kenalkan 'Si Jelita', Inovasi yang Mudahkan Pustakawan Mengolah Data Besutan Orang Magelang

Heny Hidayati yang merupakan lulusan Teknologi Pertanian mampu menggebrak dunia literasi dengan membuat Si Jelita (Sistem Jejaring Library dan Data).

Liputan6.com, Jakarta - Heny Hidayati yang merupakan lulusan Teknologi Pertanian mampu menggebrak dunia literasi dengan membuat Si Jelita (Sistem Jejaring Library dan Data). Inovasi yang dibuat Pustakawan Ahli Muda dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang ini, menjadi website yang memuat berbagai data untuk keperluan keperpustakaan di Kota Magelang.

Lahirnya Si Jelita berawal dari kesulitan Disperpusip Kota Magelang saat mencari data. Disperpusip Kota Magelang yang dituntut oleh instansi lain untuk mencari data perpustakaan yang ada di Kota Magelang membutuhkan sebuah sarana untuk mempermudah pencarian data dalam kondisi apapun.

"Kami dituntut oleh berbagai instansi, terutama Bappeda, untuk mencari data terkait jumlah koleksi buku, letak perpustakaan, dan lainnya. Akhirnya, saya membuat Si Jelita yang dapat mempermudah pekerjaan itu," kata Heny.

Sebelum ada Si Jelita, proses pengumpulan data dilakukan secara manual dengan kuesioner. Heny yang bertugas sebagai admin data pun merasa kesulitan untuk mendata dan menjumlah secara manual. Permasalahan lain juga berasal dari kerap bergantinya pengelola perpustakaan, terutama perpustakaan SD, sehingga data rawan hilang.

"Dengan adanya Si Jelita, data tidak akan hilang meski pengurus berganti berkali-kali," ujarnya.

Kehadiran Si Jelita pun semakin mempermudah pekerjaan pustakawan. Adapun website ini bisa digunakan oleh perpustakaan di seluruh Kota Magelang.

Website ini akan menampilkan profil perpustakaan yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk keperluan akreditasi perpustakaan hingga lomba. Pengguna cukup membuka website melalui laman http://disperpusip.magelangkota.go.id/jelita/, kemudian login dengan memasukkan username dan password yang telah dibuat oleh Disperpusip Kota Magelang.

Pada 2023, Si Jelita berhasil meraih peringkat Juara Harapan 2 dalam Kompetisi Inovasi Daerah Kota Magelang. Pencapaian ini tentu membuat Heny sangat bangga karena ia merupakan admin sekaligus inivatornya. Si Jelita juga telah memiliki hak cipta atas namanya, Heny Hidayati.

Panggilan Jiwa

Menurut Heny, inovasinya merupakan bentuk panggilan jiwa sebagai pustakawan. Berkutat sebagai pustakawan sejak 2007, ia telah banyak mendapat pengalaman selama di pengembangan dan pembinaan perpustakaan.

Ia merasa harus menjadi inspirasi bagi orang lain agar mendorong teman-teman sejawat terdorong untuk berubah dan mendedikasikan diri di dunia perpustakaan. Dari sanalah, Heny menciptakan Si Jelita.

Inovasi tersebut juga tak lepas dari pandangannya terkait minat baca di Indonesia. Untuk meningkatkan minat baca di Kota Magelang, pihaknya bekerja sama dengan Bunda Literasi (Ibu Wali Kota Magelang) dengan menggelar berbagai kegiatan.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan adalah jadwal kunjungan ke perpustakaan setiap hari bagi anak-anak sekolah hingga wisata literasi Kutilang (kunjungan literasi Kota Magelang). Bersama Bunda Literasi, pihaknya mengimbau pada masyarakat Kota Magelang untuk berkunjung ke perpustakaan, terutama untuk anak-anak.

"Fokus utama adalah mengenalkan perpustakaan kepada anak-anak. Jika anak sudah mengenal, mereka akan bisa merasakan nyaman, sehingga memiliki ketertarikan membaca," kata Heny.

Terkait kegiatan Kutilang, tak hanya berisi kunjungan wisata saja, tetapi juga memberikan edukasi. Untuk anak TK akan diberikan layanan dongeng dan dipertontonkan film edukasi anak. Sementara untuk anak-anak SD diberikan layanan story telling dan edukasi film pendidikan.

Selain untuk anak-anak, program kegiatan yang disiapkan juga menyasar organisasi masyarakat, termasuk ibu-ibu pengajian, Dharma Wanita, hingga Tim Penggerak PKK (TP PKK) untuk berkunjung ke perpustakaan. Kehadiran Bunda Literasi juga mendampingi hingga ke kelurahan-kelurahan. Pihaknya bekerja sama dengan TP PKK Kota Magelang untuk mengadakan kegiatan Bunda Membaca.

Selain itu, ada juga sosialisasi ebook yang bernama iMagelang. Layanan iMagelang merupakan perpustakaan digital yang bisa digunakan masyarakat untuk membaca buku secara digital. Layanan ini sangat membantu para ibu yang tidak bisa datang langsung ke perpustakaan untuk membaca buku.

"Dari TP PKK kota, kemudian turun ke kecamatan hingga kelurahan. Dari kader PKK, kemudian akan mencatat jumlah buku yang sudah dibaca setiap harinya," kata Heny.

Untuk lebih meningkatkan minat baca di Kota Magelang, Disperpusip juga menggelar lomba, pemilihan duta bahasa, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan literasi. Adapun keberadaan Bunda Literasi sudah ada sejak 2019. Tahun ini, Bunda Literasi Kota Magelang berhasil dinobatkan sebagai Bunda Literasi Terbaik di Jawa Tengah.

 

2 dari 2 halaman

Gempuran Perkembangan Teknologi Informasi

Berbagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Magelang ini tentu dilakukan agar masyarakat tak terlena dengan gempuran teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Untuk itu, Heny terus berupaya agar anak-anak SD aktif mengikuti lomba bercerita.

Anak-anak diberi fasilitas dapat meminjam buku di perpustakaan berupa buku cerita konten lokal Kota Magelang. Menariknya, Disperpusip Kota Magelang telah menerbitkan buku dengan ISBN resmi.

Adapun untuk anak-anak SMP sebisa mungkin diberi fasilitas wadah berupa lomba duta baca untuk setiap sekolah. Tak berhenti di situ, pihaknya juga menggelar lomba sinopsis yang memungkinkan anak-anak memahami isi buku yang telah dibaca.

Anak-anak SMP dan SMA juga bisa menjadi penulis yang nantinya karya-karyanya akan dibukukan. Baru-baru ini, anak-anak yang dibina dalam pelatihan penulisan berhasil meraih Juara Harapan I Lomba Penulisan Artikel Populer Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Langkah-langkah tersebut merupakan tangan panjang Heny bersama Disperpusip Kota Magelang untuk menyosialisasikan gemar membaca di sekolah.

Adapun dalam rangka Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Disperpusip Kota Magelang telah mendapatkan bantuan TPBIS 2022 berupa buku, TV, hingga rak buku.

Pihaknya menjadikan empat kelurahan sebagai role model agar bisa menjadi contoh bagi 13 kelurahan lainnya. Tak hanya perpustakaan, kelurahan-kelurahan yang dipilih juga melaksanakan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan keterampilan.

Masyarakat bisa mempraktikkan keterampilan tersebut karena pihaknya juga memberikan fasilitas yang memadai, termasuk menyediakan narasumber di bidangnya. Harapannya, dengan mempraktikkan keterampilan yang didapat dari buku yang dibaca, dapat menambah wawasan yang bisa menambah income.

Video Terkini