Sukses

Ada Kereta Cepat Whoosh, Kunjungan Wisatawan ke Jabar Melesat

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang per Mei 2024 tercatat sebanyak 1.360 orang, sementara bulan April 2024 sebanyak 698 orang.

Liputan6.com, Bandung - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang per Mei 2024 sebanyak 1.360 orang, sementara bulan April 2024 sebanyak 698 orang.

Jumlah wisman yang berkunjung ke Jabar pada Mei 2024 naik 94,84 persen dari bulan sebelumnya. Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, potensi wisata yang ada terutama wisata alam masih menjadi daya tarik wisman untuk berkunjung.

Menurutnya, kunjungan wisman maupun wisnus (wisatawan nusantara) ke Jabar meningkat seiring mudahnya akses menuju ke Jabar khususnya Bandung, di antaranya dengan kehadiran KA Cepat Whoosh.

"Wisatawan datang bisa sejam sampai di Bandung lalu berkeliling dan sore atau malam pulang, semakin mudah," ujar Bey dalam siaran medianya ditulis Bandung, Selasa, 2 Juli 2024.

Namun, menurut Bey, akan lebih terasa dampak ekonomi bagi warga Bandung atau Jabar jika wisman itu menginap lebih lama. BPS mencatat rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Mei 2024 selama 1,40 malam dan di hotel nonbintang selama 1,07 malam.

Rerata lama menginap wisman di Mei 2024 tercatat 2,19 malam dan tamu Indonesia selama 1,31 malam.

"Harus bisa menahan wisatawan untuk menginap lebih lama di Jabar. Harus menyiapkan event atau atraksi wisata yang menarik," kata Bey.

BPS juga melansir data peningkatan kunjungan wisman ini telah meningkatkan pendapatan asli daerah secara signifikan, disumbang dari sektor akomodasi hotel.

Tercatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel pada bulan yang sama mencapai 42,45 persen, naik 4,46 poin dibandingkan TPK April 2024 sebesar 37,99 persen. Sementara TPK hotel berbintang pada Mei 2024 sebesar 52,31 persen, naik 5,99 poin dibandingkan TPK April 2024 yang mencapai 46,32 persen.

Sedangkan TPK hotel nonbintang pada Mei 2024 sebesar 23,27 persen, naik 0,46 poin dibandingkan TPK April 2024 yang mencapai 22,81 persen.

Penambahan PAD juga otomatis disumbangkan penjualan oleh-oleh baik makanan, minuman, kriya, dan fesyen, maupun kuliner.

Sedangkan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtiar dalam beberapa kesempatan menegaskan setiap kabupaten dan kota harus memiliki event pariwisata dan budaya atau olahraga wisata yang berkelas internasional.

Selain selatan Jabar, kawasan utara yakni Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) juga mulai menggeliat dalam menarik kunjungan wisman.

Benny mencontohkan ajang yang digelar Pemdaprov Jabar bekerja sama dengan stakeholders belum lama ini, yakni Cycling de Jabar dan Jabar Trail Run 2024 yang keduanya menggabungkan olahraga dan pariwisata (sport tourism).

"Arahan Pak Gubernur, pengembangan wisata mendatang, 27 kab dan kota harus memiliki event internasional. Tahun depan harus jalan," jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Potensi Wisata Jabar

Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat tahun 2021 di Jawa Barat ada 42 titik untuk arena sport tourism potensial yang bisa untuk terus dikembangkan.

Sebanyak 42 titik sport tourism itu tersebar di 14 kabupaten dan kota yakni Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat. Tujuh titik lainnya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.

Berdasarkan data yang ada, Provinsi Jabar memiliki destinasi wisata alam sebanyak 1.436, wisata budaya 585, dan wisata buatan 758 serta keindahan gunung, laut, dan cekungan alam yang dapat memberikan pengalaman unik di setiap penyelenggaraan event yang berbeda tempat.

Hal itu ditambah dengan aksesbilitas di Jabar cukup lengkap. Provinsi Jabar memiliki dua bandara internasional, 13 stasiun dan 130 stasiun kereta api.

Selain itu Provinsi Jabar memiliki 13 pelabuhan, 9 jalan tol, dan 26 terminal tipe A dan B, yang memudahkan para wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang ke Jabar.

Berdasarkan data yang ada, untuk jumlah hotel di Jabar sebanyak 1.874, homestay 458, restoran 1.635, kafe 639, biro perjalanan 369, pramuwisata 509, dan kendaraan umum 20.764.

 

3 dari 3 halaman

Jabar Punya Perda Kepariwisataan

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan resmi disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Pengesahan tersebut disetujui bersama antara DPRD Jabar dan Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jabar, Kota Bandung, Selasa (2/7/2024).

Dalam sambutannya, Bey mengapresiasi DPRD Jabar dalam menginisiasi adanya raperda tersebut dan Pansus VII dalam upaya menyelesaikan proses pembahasannya.

"Penghargaan setinggi-tingginya kepada DPRD Jabar serta Pansus VII, raperda ini demi kemajuan Jawa Barat," ucap Bey.

Bey menjelaskan, kepariwisataan merupakan bagian dalam upaya pembangunan nasional. Hal itu dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

"Jabar memiliki potensi pariwisata yang besar dengan keragaman budaya, kekayaan sumber daya alam serta ekonomi kreatif. Itu tersebar di 27 kabupaten kota se-Jabar," tuturnya.

Bey mengatakan, dalam upaya pembangunan sektor pariwisata, tanggung jawab pemerintah tidak hanya sebatas mengelola daya tarik wisatawan dan destinasi pariwisata. Menurutnya, gubernur perlu mengambil peran untuk mendorong pengembangan daya tarik wisatawan dan pengembangan destinasi wisata di kabupaten kota di Jabar.

Selain itu, pengesahan tersebut dapat menjadikan pariwisata di Jabar berkembang maju, berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jabar.

"Dengan adanya peraturan ini, diharapkan pariwisata dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian budaya serta lingkungan lokal," ucap Bey.