Liputan6.com, Makassar - Sebuah video berdurasi 23 detik yang memperlihatkan aksi sekelompok mahasiswa Papua mengibarkan bendera bintang kejora viral di jagat maya. Belakangan terungkap aksi pengibaran bendera yang identik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu terjadi di Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV, Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, aksi mahasiswa Papua itu dilakukan dalam rangka merayakan hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada 1 Juli. Hal itu pun memantik kecaman dan amarah sejumlah kelompok yang ada di Kota Makassar.
Buntutnya, ormas Garda Bela Nasional Nagara (GBNN) Kota Makassar mendatangi asrama mahasiswa Papua pada Kamis (4/7/2024) malam. Beruntung polisi yang berjaga di depan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV berhasil menghalau massa sehingga kericuhan pun bisa terhindarkan.
Advertisement
"Kami kesini atas nama negara. Kami datang untuk menyelamatkan NKRI dari bendera OPM yang dikibarkan oleh mereka," kata pimpinan aksi, Adhi, Kamis (4/7/2024).
Adhi mengaku tak terima dengan viralnya video tersebut lantaran di dalam video itu disematkan tulisan "OPM, Organisasi Papua Makassar". Ia pun meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas aksi dari mahasiswa Papua tersebut.
"Coba lihat videonya, mereka mengibarkan bendera bintang kejora dan menulis OPM Organisasi Papua Makassar. Harusnya ketegasan dilakukan disini," teriaknya.
Â
Massa Tak Diizinkan masuk Asrama
Adhi pun mengaku kecewa lantaran pihak kepolisian tak mengizinkan massa untuk masuk ke dalam asrama mahasiswa Papua untuk mengambil bendera bintang kejora yang dikibarkan beberapa waktu lalu itu.
"Kenapa komandan hanya menjadi penonton saja. Kita ke sini untuk membela NKRI. Kita ke sini cuma mau ambil itu bendera OPM," ucapnya.
Massa aksi kemudian membubarkan diri pada Jumat (5/7/2024) sekita pukul 01.30 Wita setelah mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama tak satupun menggubris aksi tersebut.
"Hampir dua jam kami menunggu di sini. Aparat malah melarang kami masuk. Ada apa ini?" ucapnya.
Liputan6.com telah berupaya mengonfirmasi kejadian ini kepada pihak kepolisian. Namun Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib dan Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto enggan memberikan keterangan.
Advertisement