Sukses

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Tidak Punya Jembatan Timbang, Bambang Haryo: Ini Penting Sekali

Jembatan timbang menjadi sangat penting, karena kapal ada batasan kekuatan konstruksi baik di pintu rampak maupun deck muat

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029 Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengungkapkan pelabuhan penyebrangan Ketapang Banyuwangi belum dilengkapi dengan jembatan timbang.

Padahal, katanya, pelabuhan penyeberangan Ketapang yang menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Jawa Timur ini, harus bisa difasilitasi dengan jembatan timbang.

Ia meminta ASDP harus bisa meniru Pelabuhan laut Tanjungwangi yang dikelola oleh Pelindo yang saat ini sudah dilengkapi dengan jembatan timbang yang terkoneksi dengan pusat data yang ada di ruang data Pelindo. 

"Jembatan timbang ini penting sekali untuk antisipasi, dan deteksi data muatan dari truk yang akan masuk ke kapal," ujar BHS , Kamis (4/7/2024).

Ia menjelaskan, jembatan timbang menjadi sangat penting, karena kapal ada batasan kekuatan konstruksi baik di pintu rampak maupun deck muat. 

Selain itu, perhitungan stabilitas kapal sangat dipengaruhi berat muatan dan posisinya termasuk juga batasan daya muat atau yg disebut displacement kapal.

Oleh karena itu, kapasitas muatan tidak boleh berlebih dan posisi muatan kapal harus diketahui berat truk dan muatannya untuk kepentingan stabilitas kemiringan daripada kapal.

"Kalau misalnya muatan truk tidak terdeteksi dan akhirnya melebihi dari kapasitas dari kapal tersebut maka plat bawah air bisa pecah sehingga di Terminal Angkutan Penyeberangan wajib dilengkapi jembatan timbang yang difungsikan dengan baik untuk informasi data ke perusahaan pelayaran. Seperti yang sudah dilakukan oleh PT. Pelindo dan harus segera ditiru pelabuhan penyeberangan yang dikelola PT ASDP," ucap BHS.

2 dari 2 halaman

Tinjau Pelabuhan Ketapang

Sebelumnya, alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya mengatakan Pelabuhan laut Tanjungwangi merupakan pelabuhan yang strategis. Pelabuhan tersebut, katanya, dapat diintegrasikan dengan kawasan industri.

BHS menuturkan, sudah waktunya pelabuhan tersebut steril karena seharusnya pelabuhan sudah menerapkan ISPS Code (The International Ship and Port Facility Security Code).

Saat meninjau pelabuhan laut Pelindo, kedalaman laut pada dermaga tersebut mencapai 14 meter. Merupakan pelabuhan alam dan ini sudah bisa menampung kapal-kapal generasi ketiga yang panjangnya 300 meter, bisa masuk kesini. 

Tetapi panjang dermaga dari pelabuhan laut masih kurang, hanya sekitar 500 meter sehingga kapal generasi ketiga susah sandar lebih dari satu kapal dan tempat sandaran pelabuhan laut tsb sering overload. 

Apalagi di pelabuhan tersebut belum dilengkapi dengan overhead crane sehingga bongkar muat di pelabuhan tersebut untuk kontainer masih belum memenuhi syarat. 

"Saya harapkan segera dibangun alat angkat dan perpanjangan dermaga untuk antisipasi jalur internasional tersebut, juga logistik domestik yang dihubungkan dengan kawasan industri yang ada di Banyuwangi maka pelabuhan tersebut akan menarik bagi kapal-kapal domestik dan internasional kalau sarana infrastrukturnya sudah dilengkapi dengan baik," pungkas BHS.