Sukses

UMKM di Bonebol Nangis-Nangis, Usaha Tutup karena Gas Elpiji 3 Kg Langka

Kelangkaan ini menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat yang sangat bergantung pada gas tersebut untuk keperluan memasak sehari-hari.

Liputan6.com, Gorontalo - Sudah hampir sepekan lebih, warga Bone Bolango di Provinsi Gorontalo mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

Kelangkaan ini menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat yang sangat bergantung pada gas tersebut untuk keperluan memasak sehari-hari.

Menurut warga setempat, persediaan gas elpiji 3 kilogram di toko-toko dan pangkalan resmi sangat terbatas. Saat melakukan pembelian, pihak pengkalan mengatakan bahwa gas habis.

Padahal, ada warga yang sudah memesan seminggu yang lalu. Namun lagi-lagi masyarakat kerap menerima jawaban dari pihak pangkalan bahwa gas sudah habis.

“Biasanya kami bisa mendapatkan gas elpiji dengan mudah, tapi sekarang sudah sulit. Kadang harus menunggu berjam-jam, ini sudah satu minggu memesan kok tetap tidak ada,” kata Olin salah satu warga yang mengeluh.

Beberapa warga terpaksa beralih ke bahan bakar alternatif seperti kayu bakar atau minyak tanah yang lebih mahal dan kurang praktis.

“Kami harus mencari kayu bakar karena tidak ada pilihan lain. Daripada berharap di Gas Elpiji tapi setiap kali beli kosong,” katanya.

Kondisi kelangkaan gas elpiji ini membuat sebagian UMKM harus menutup usahanya. Musabab, mereka tidak bisa memproduksi usaha mereka dikarenakan tidak adanya gas untuk memasak.

Dengan terpaksa kami saya harus menutup warung makan karena gas tidak ada,” kata @nel*** melalui akun media sosial pribadi.

Tidak hanya saya, banyak kasihan yang kesana kemari orang mencari gas,” tulisnya.

Tidak hanya itu, kelangkaan pasokan gas elpiji di Bone Bolango sering menimbulkan konflik sosial antara pemilik pangkalan dan masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda pasokan gas elpiji 3 kilogram akan segera normal. Warga berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat segera menyelesaikan masalah ini agar mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal.

Kondisi ini juga mempengaruhi harga gas elpiji di pasaran. Di beberapa tempat, harga gas elpiji 3 kilogram naik signifikan dari harga eceran yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menambah beban ekonomi bagi masyarakat yang sebagian besar merupakan keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah.

Masyarakat Bone Bolango berharap agar pemerintah segera menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi kelangkaan ini dan memastikan distribusi gas elpiji 3 kilogram kembali lancar demi kenyamanan dan keamanan warga. Termasuk mencari dalang dari kelangkaan gas tersebut, jangan sampai ada penimbunan.

 

Simak juga video pilihan berikut: