Sukses

Tersetrum Lampu Hias, Wisatawan Asal Palembang Meninggal Dunia di Pantai Setigi Heni

Diduga kesetrum lampu hias anak tangga ketika hendak salin usai berenang di pantai Setigi Heni, wisatawan Asal Kota Palembang, Sumatera Selatan meninggal dunia.

Liputan6.com, Lampung - Seorang pria bernama A Jalil Islahudin (28) warga Kota Palembang, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga kesetrum, di Pantai Setigi Heni, Lampung Selatan. Korban diduga kesetrum saat hendak bilas usai berenang di pantai setempat. Kepada wartawan, Kapolsek Kalianda, AKP Sulyadi mengkonfirmasi peristiwa yang mengakibatkan seorang wisatawan meninggal dunia. Dia menerangkan, peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu (6/7/2024) sekira pukul 17.50 WIB.

"Iya benar peristiwanya terjadi sore hari di Pantai Setigi Heni, Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan," kata AKP Sulyadi, Selasa (9/7/2024).

Dia menjelaskan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan. Namun nahas nyawa korban tak tertolong.

"Setelah kejadian korban sempat dibawa ke rumah sakit setempat. Namun nywanya tak tertolong," ungkapnya. 

Dari keterangan saksi di lokasi kejadian serta informasi yang berhasil dihimpun polisi, kejadian tersebut berawal saat korban bersama keluarga berkunjung ke pantai setempat. Korban kemudian berenang di pantai hingga sore hari. Setelah berenang, korban hendak membilas badan dan mengganti pakaian. Saat menuju kamar mandi, diduga kaki korban yang basah tak sengaja menyenggol lampu hias anak tangga.

"Saat itu korban langsung kejang-kejang dan ditarik oleh keluarganya. Korban pun tak sadarkan diri hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit," jelas dia.

Saat kejadian, pihak pengelola wisata memberikan mobil untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun, ketika sampai di Rumah Sakit Bob Bazar, Kalianda, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Ihwal peristiwa ini, Kepala Dinas Pariwisata Lampung Selatan, Kurnia Oktaviani mengatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan terhadap pengelola tempat wisata tersebut. Menurut dia, pihak pengelola wisata sudah memberikan pelayanan berupa pengurusan di rumah sakit, penginapan keluarga korban, biaya pemakaman dan memberikan uang santunan.