Sukses

Hari Satelit Palapa 9 Juli, Ini Daftar 9 Satelit Palapa Milik Indonesia

Hari Satelit Palapa 9 Juli menjadi momen bersejarah peluncuran Satelit Palapa yang diberi nama Satelit Palapa A1. Setelahnya, nama Palapa juga digunakan oleh satelit-satelit Indonesia berikutnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap tahunnya, 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa. Peringatan ini menjadi momentum untuk mengingat peristiwa bersejarah peluncuran satelit pelopor telekomunikasi Indonesia itu.

Satelit Palapa pertama kali diluncurkan pada 9 Juli 1976. Nama Palapa diambil dari Sumpah Palapa yang dicetuskan Patih Gajah Mada dari Majapahit pada 1334.

Sebagai penggagas Satelit Palapa, Presiden ke-2 RI Soeharto merujuk pada sumpah Gajah Mada yang bertujuan mempersatukan Nusantara. Melalui Satelit Palapa, Indonesia pun memiliki sistem komunikasi satelit domestik yang memperlancar komunikasi di semua wilayah Indonesia yang berpulau-pulau.

Hari Satelit Palapa 9 Juli menjadi momen bersejarah peluncuran Satelit Palapa yang diberi nama Satelit Palapa A1. Setelahnya, nama Palapa juga digunakan oleh satelit-satelit Indonesia berikutnya.

Mengutip dari unida.ac.id, berikut daftar sembilan Satelit Palapa yang dimiliki Indonesia:

1. Satelit Palapa A1 (1976-1983)

Satelit Palapa A1 merupakan satelit perdana milik Indonesia. Satelit ini didesain untuk mengoptimalkan pancaran sinyal ke seluruh Nusantara hingga ke negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Satelit ini di bawah pengawasan Perumtel (sekarang Telkom). Satelit Palapa A1 memiliki berat 574 kilogram, tinggi 3.7 meter, diameter 1.9 meter, dan antena berdiameter 1.5 meter ini

2. Satelit Palapa A2 (1977-1987)

Satu tahun setelah peluncuran satelit pertama, Indonesia kemudian memulai proyek satelit kedua yang diberi nama Satelit Palapa A2. Proyek ini menjadi cadangan jika Satelit Palapa A1 mengalami kegagalan. Satelit Palapa A2 diluncurkan pada Maret 1977 dengan roket Delta 2914. 

3. Satelit Palapa B1 (1983-1990)

Satelit Palapa B1 diluncurkan pada 18 Juni 1983 melalui pesawat STS misi ke 7 Challenger. Satelit yang juga dibuat oleh perusahaan Hughes Aicraft Company ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan negara-negara di ASEAN kala itu. 

4. Satelit Palapa B2 (1984-gagal)

Menyusul Satelit Palapa B1, selanjutnya diluncurkan Satelit Palapa B2 pada 3 Februari 1984. Satelit ini merupakan plan B dari satelit sebelumnya. Sayangnya, satelit ini mengalami kegagalan karena motor perigee tidak dapat berfungsi maksimal. 

5. Satelit Palapa B2P (1987-1996)

Kegagalan Satelit Palapa B2 membuat pemerintah kembali membuat proyek pengganti yang diberi nama Satelit Palapa B2P. Satelit ini sekaligus menjadi pengganti Satelit Palapa A1 dan Satelit Palapa A2 yang sudah habis masa pakainya.

Adapun peluncuran satelit ini sempat ditunda karena imbas kecelakaan pesawat Challenger yang meledak di udara dan menewaskan kru pesawat. Setelah rencana diluncurkan pada 1986, satelit ini kemudian diluncurkan secara konvensional melalui sistem roket pada 20 Maret 1987. 

 

2 dari 2 halaman

 6. Satelit Palapa B2R (1990-2000)

 

Satelit Palapa B2 yang sempat gagal kemudian diperbaiki oleh Sattel Technologies pada 13 April 1990. Satelit ini kemudian diluncurkan melalui Delta 6925 dan dinamakan Satelit Palapa B2R. 

7. Satelit Palapa B4 (1992-2005)

Pada 14 Mei 1992, Satelit Palapa B4 diluncurkan. Selama empat hari peluncuran, satelit ini juga melalui proses pengujian peralatan dan komunikasi untuk mengecek fungsi transponder serta pengaruhnya setelah diluncurkan. 

8. Satelit Palapa C1 (1996-1999) dan Satelit Palapa C2 (1996-2011)

Berbeda dengan Satelit Palapa A dan B, Satelit Palapa C mampu menjangkau area yang lebih luas, seperti Asia Tenggara, sebagian China, India, Jepang, dan Australia. Satelit Palapa C1 dan Satelit Palapa C2 dioperasikan oleh perusahaan dalam negeri, Satelindo (sekarang Indosat). 

9. Satelit Palapa D (2009-2024)

Selanjutnya adalah Satelit Palapa D yang dibuat oleh Thales Alenia Space di Prancis. Satelit Palapa kesembilan ini mampu mencakup Asia, Asia Tenggara, dan seluruh Indonesia. Adapun komponen Satelit Palapa D berupa komponen platform SpaceBus 4000-B3.

(Resla)