Sukses

Ketika Penari Lansia Pentaskan Tari Legong di Pekan Kesenian Bali

Tari Legong adalah tarian khas Bali yang biasa dipersembahkan untuk para raja.

Liputan6.com, Denpasar Ajang Pesta Kesenian Bali atau PKB tahun 2024 adalah ajang pesta untuk masyarakat Bali menampilkan kreasi seni, budaya dan juga aneka macam hasil UMKM ditampilkan. Yang paling menarik adalah sesi pentas tarian yang selain menghadirkan kesenian tari dari daerah lain, beberapa hari lalu para penari pertama dan angkatan di bawahnya diundang menari tari legong di Kalangan Angsoka.

Ditemui di lokasi Anak Agung Gede Oka Darma koordinator para penari Bali Tari legong dari angkatan pertama, kedua, ketiga dan beberapa angkatan di bawahnya mengaku mereka diminta oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk tampil. 

Ia menyebut mereka hadir dalam kegiatan Griyaloka yang mengangkat tema "Legong gaya Peliatan Karya Gusti Biang Sengog', mereka ingin mengangkat kesenian Tari Legong.

"Ini (tari Legong) yang perlu diangkat dan perlu diperkenalkan kepada khalayak ramai ada yang bisa dikenang dari tarian ini. Awal mula tari legong ditarikan dan sosok pembuat Tari Legong ini juga menjadi seorang guru tari dari tahun 1950 hingga wafatnya tahun 1970," ujar dia di arena PKB, Selasa (9/7/2024).

Gede Oka menceritakan karya Gusti Biang Sengog tersebut ditarikan lagi oleh angkatan pertama penari legong tahun 1950, angkatan tahun 1960, dan beberapa perwakilan yang hadir di PKB 2024.

Dirinya mengaku pernah mengajak para penari tua Tari Legong yang masih ada untuk berkumpul dan mengingat gerakan gerakan tarian yang dipersembahkan untuk raja tersebut.

"Kita tarikan supaya tidak hilang, dari beberapa generasi diundang ke pementasan PKB. Kami tampilkan tarian ini dan ditarikan oleh mereka yang pertama kali menarikannya pada jaman dulu," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Tampil di Colonial Expo Paris

Dalam kesempatan itu hadir penari yang paling tua berumur 81 tahun Anak Agung Ari Mas angkatan pertama yang menarikan Tari Legong, tak hanya itu hadir juga angkatan tahun 1970 rata-rata berumur 67 tahun, diketahui ada 4 angkatan yang hadir mewakili.

Ia menyebut Tari Legong yang sejatinya adalah tarian yang dipersembahkan untuk para raja itu saat ini sering ditampilkan secara reguler untuk menjamu tamu dan acara ini special. Harapannya dirinya bisa membuat kegiatan serupa untuk mengenang dan mempelajari gerakan Tari legong dari masa ke masa.

"Kami ingin membuat napak tilas tari legong dari tahun awal hingga generasi yang sekarang sehingga kita bisa tau perkembangan gerakannya. Anak muda harus tau yang lama dan yang lama harus tau yang muda, jadi namanya napak tlias," ungkapnya.

Untuk diketahui, Tari Legong sejak tahun 1931 sudah ditampilkan pada even besar Colonial Expo di Paris tahun 1931 dan menjadi tarian asal Indonesia yang menjadi agenda penampilan setiap kegiatan itu digelar.

Meski begitu Gede OKa sangat ingin pelajaran Tari Legong saat ini bisa mengikuti cara belajar para penaru-penari terdahulu yang langsung belajar dengan guru tarinya. Menurutnya, perkembangan jaman semakin maju semakin banyak tarian dan cara belajar menari bisa dilakukan melalui internet.

"Walaupun teknologi sudah maju harus inget dengan budaya yang harus dilestarikan. Meski bisa melihat dari video tapi alangkah bagusnya berguru dan kontak langsung ke guru tarinya. Banyak orag bisa menari tapi kurang mendapatkan rasa ketika menari Tari Legong," pungkas pria 71 tahun tersebut.

 

 

Video Terkini