Sukses

BMKG Ungkap Penyebab Bone Bolango Terus Diguyur Hujan hingga Menyebabkan Bencana

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan cuaca di wilayah Kabupaten Bone Bolango.

Liputan6.com, Gorontalo - Intensitas hujan yang tinggi saat ini kerap melanda Provinsi Gorontalo. Salah satunya di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) yang mengakibatkan bencana banjir dan longsor.

Lantas apa yang membuat Bonebol tengah diguyur hujan? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Kelas IV Tilongkabila memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan cuaca di wilayah Kabupaten Bone Bolango.

Menurut pemantauan mereka beberapa bulan terakhir wilayah Bone Bolango memang sedang menghadapi fase curah hujan yang cukup tinggi.

Menurut Forecaster BMKG, Dimas Yudistira mengatakan, berdasarkan pantauan citra satelit, distribusi awan kontektif di wilayah Gorontalo mengalami perkembangan yang signifikan. Sehingga, imbasnya adalah curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Bone Bolango.

"Kemarin saya lihat perkembangan awan di bagian selatan terdapat awan kontektif. Jadi, imbasnya pada Kabupaten Bone Bolango," kata Dimas

Dimas menyebut, bisa saja perkembangan dari awan kontektif itu, dapat mengakibatkan curah hujan tinggi yang terus menerus. Bahkan, situasi itu akan berdampak banjir di beberapa wilayah yang ada di Bone Bolango dan sekitarnya.

"Karena perkiraan kita ke depan, curah hujan di wilayah Gorontalo ini potensinya sedang sampai lebat dan disertai oleh angin kencang," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Kombinasi Cuaca

Selain itu, dari kombinasi fenomena cuaca yang terpantau oleh BMKG, diperkirakan akan terjadi hujan yang signifikan dari tanggal 9 juli sampai tanggal 15 Juli 2024.

"Dari potensi itu, akan terjadi curah hujan yang sedang hingga lebat," ucapnya

Maka, Dimas menghimbau kepada masyarakat Gorontalo dan Kawasan Bone Bolango, agar tetap waspada terhadap potensi bencana yang akan terjadi.

"Caranya dengan tetap mengenali potensi bencana di tempat masing-masing. Serta, tetap update dengan informasi dari BMKG," ia menandaskan.