Liputan6.com, Medan Kick Off Pertamina UMK Academy 2024 regional digelar 5-10 Juni 2024 di sejumlah kota Indonesia. Bertema "Beri Energi Baru Menuju UMK Maju", program ini komitmen mendukung pengembangan UMK berkelanjutan dan berdaya optimal.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, salah satu harapan dengan dilaksanakannya program ini, UMK dapat mendorong pertumbuhan perekonomian, baik di daerah atau pun nasional.
Saat ini 1.686 pelaku UMK sedang ikut kelas pelatihan dan pendampingan di regional atau wilayah masing-masing, termasuk di regional Sumbagut. Nantinya, peserta regional akan diseleksi ke level nasional.
Advertisement
Pada tingkat nasional, peserta yang mampu menunjukkan komitmennya, dapat menjadi Champion Pertamina UMK Academy 2024 dan akan mendapat apresiasi berupa hibah alat produksi.
"Program Pertamina UMK Academy 2024 ini merupakan tahun ke-5 dilaksanakan. Program ini bertujuan menaikkan kelas pelaku usaha mikro kecil agar terus berkembang. Pelatihan yang diberikan, baik secara online maupun offline menghadirkan ahli-ahli di bidang UMK dan pemasaran," kata Satria di Medan, Rabu (10/7/2024).
Diterangkan Satria, program Pertamina UMK Academy tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para peserta yang ikut tidak hanya dibina Pertamina, tetapi terbuka kesempatan bagi UMK secara umum.
"Tahun ini, UMK Academy menjaring 1.686 pelaku UMK menjadi peserta di tingkat regional, dari total pendaftar lebih dari 8.000 UMK. Untuk Sumbagut hanya 300 UMK yang dipilih melalui seleksi," terangnya.
UMK yang telah lolos seleksi akan diberikan manfaat berupa tips dan trik dalam memasarkan produk di era digitalisasi saat ini. Tidak hanya itu, juga mendapatkan kesempatan untuk menjalin koneksi dan menciptakan ekosistem dalam UMK itu sendiri.
"Selain membantu dalam bidang pengetahuan, Pertamina juga memberikan modal kepada UMK. Sampai saat ini telah diberikan sekitar 7.000-an pinjaman modal kepada UMK di tingkat regional, namun tetap," Satria menegaskan.
Kriteria UMK yang Dipilih
Disebutkan Satria, kriteria UMK yang dipilih adalah memiliki produk, rumah produksi, dan sudah memiliki pasar. Kriteria ini menjadi landasan agar UMK yang terpilih bisa lebih berkembang, tidak hanya dari segi modal, tetapi juga pengetahuan dan koneksi dengan pasar.
Satria juga menjelaskan, berdasarkan bidang produk, UMK di bidang makanan dan kerajinan tangan adalah yang memiliki potensi paling besar. Di wilayah Sumbagut, olahan makanan seperti rendang yang dikemas, keripik, dan kopi, merupakan potensi yang besar.
"Contohnya, ada UMK yang telah berhasil memproduksi Keripik Kulit Ikan Patin dan berhasil mengikuti pameran, serta menghubungkannya dengan pasar lokal maupun internasional. Bahkan sudah ekpor ke Malaysia beberapa hari lalu," Satria mengungkapkan.
Disinggung mengenai kendala, Satria tidak memungkiri, komitmen adalah salah satu kendala yang dihadapi UMK. Selain itu, soal bantuan dari pihak lain dalam membantu UMK berkembang juga merupakan kendala yang dihadapi.
"UMK juga rentan terkena dampak ekonomi. Seperti pada masa pandemi Covid-19. Hasil analisis kita, UMK butuh difasilitasi, koneksi, dan pembinaan, agar produk-produknya dapat diterima baik secara regional maupun global," ucapnya.
Advertisement
Dukung Perekonomian Masyarakat
Pertamina sebagai perusahaan di bidang minyak dan gas turut bergerak dalam program Pertamina UMK Academy untuk mendukung dan mendorong perekonomian masyarakat. Program Pertamina UMK Academy akan terus berlanjut dan berkelanjutan.
"Bukan hanya melibatkan Pertamina, tetapi juga pemerintah daerah dan instansi lainnya," Satria menuturkan.
Diungkapkannya, dari 300 UMK yang terpilih, dan yang menunjukkan kualitas terbaik akan masuk ke program Pertamina UMK Academy tingkat nasional, kemudian mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Pada tingkat nasional akan dipilih 2 UMK terbaik yang akan mewakili dalam tingkatan selanjutnya.
"Program ini memberikan banyak manfaat bagi UMK, termasuk konektivitas dan peluang ekonomi yang lebih luas," Satria kembali menegaskan.
Ajang Mengembangkan Usaha
Salah satu peserta Pertamina UMK Academy 2024 dari Padangsidimpuan, Sa'diahno Putri Rizky Siregar mengatakan, terpilih menjadi peserta di ajang ini untuk mengembangkan usahanya agar lebih meningkat.
Usaha yang dimiliki Putri yakni Dapur Rizky Jaya. "Saya terpilih dalam ajang ini. Saya berharap bisa memajukan usaha, agar ke depan usaha saya lebih meningkat," ujarnya.
Sementara, Trihandayani, pemenang Pertamina UMK Academy 2021, pemilik Usaha Keripik Kulit Ikan Patin merasa sangat senang telah mengikuti program Pertamina UMK Academy. Saat ini Trihandayani telah berhasil mengekspor usahanya hingga ke luar negeri dengan jumlah 2,5 ton.
"Alhamdulillah, saya menjadi pemenang tahun 2021. Pertamina memberikan mesin sealer modern yang saya pergunakan untuk usaha, dan membantu kinerja serta meningkatkan penjualan," ungkapnya.
Diketahui, Trihandayani sudah melakukan ekspor perdana Keripik Kulit Ikan Patin ke Kuala Lumpur, Malaysia, sebanyak 2,5 ton.
"Saya berpesan untuk UMK yang lain agar jangan menyerah dan fokus untuk mengikuti pembinaan dari Pertamina," Trihandayani menandaskan.
Advertisement