Sukses

Bahaya Konsumsi Buah Kecubung, dari Halusinasi sampai Gangguan Jiwa Berat

Buah kecubung juga mengandung senyawa alkaloid, seperti atropin, hiosiamin, hingga skopolamin yang bersifat antikolinergik. Berbagai kandungan tersebut membuat buah ini dapat memberikan efek bahaya jika dikonsumsi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Baru-baru ini, viral di media sosial sekumpulan remaja yang mengalami dampak negatif dari bahaya mengonsumsi buah kecubung. Puluhan remaja dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, sementara dua lainnya meninggal dunia.

Mengutip dari berbagai sumber, buah kecubung memang memiliki efek anestesi karena dapat menghilangkan kesadaran seseorang. Terdapat zat metil kristalin yang dapat menyebabkan halusinasi dan memberi efek relaksasi.

Buah kecubung juga mengandung senyawa alkaloid, seperti atropin, hiosiamin, hingga skopolamin yang bersifat antikolinergik. Berbagai kandungan tersebut membuat buah ini dapat memberikan efek bahaya jika dikonsumsi. Berikut ini beberapa bahaya buah kecubung:

1. Halusinasi

Dampak negatif utama dari mengonsumsi buah kecubung adalah dapat menyebabkan halusinasi. Penggunanya akan merasakan euforia atau rasa gembira sesaat.

Buah kecubung memang termasuk dalam golongan tanaman opioid, seperti ganja dan katinon. Selain halusinasi, buah ini juga dapat membuat penggunanya mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah.

Jika mengonsumsi dalam jumlah banyak, maka efek tersebut akan bertahan semakin lama hingga menyebabkan tak sadarkan diri selama tiga hari. Bahkan jika dikonsimsi terus-menerus dapat mengakibatkan dampak serius, mulai dari keracunan hingga kematian.

2. Efek Pengeringan pada Tubuh

Buah kecubung mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh dan memengaruhi otak serta jantung. Beberapa gejala yang dapat terjadi karena efek ini adalah kulit kering, pusing, tekanan darah rendah, serta detak jantung yang semakin cepat.

 

2 dari 2 halaman

3. The Devil’s Breath

Buah kecubung mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh. Orang yang mengonsumsi zat ini dapat mendapat efek yang seolah merasa jadi zombi.

Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, zat ini sangat berbahaya karena dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian. Oleh karena itu, buah kecubung dijuluki sebagai The devil's breath atau napas setan.

4. Memengaruhi Sistem Saraf

Mengonsumsi buah kecubung dapat memengaruhi sistem saraf pusat karena buah ini memiliki efek katinona. Zat tersebut merupakan stimulan untuk sistem saraf pusat yang banyak digunakan sebagai club drug atau party drug.

Zat berbahaya ini dapat membuat seseorang merasakan kesenangan dan kegembiraan yang tinggi karena dapat merangsang ujung-ujung saraf. Bahayanya, zat katinon ini memiliki potensi menyebabkan kecanduan.

Orang yang mengonsumsi zat katinona akan merasakan euforia atau rasa gembira yang berlebihan, jadi lebih bersemangat, sulit tidur, percaya diri berlebihan, serta gairah seksual meningkat. Efek tersebut dapat menghilang dalam 4-6 jam.

Namun, jika dikonsumsi dalam jangka panjang, akan menimbulkan banyak efek berbahaya. Beberapa efek yang akan dirasakan saat mengonsumsi buah kecubung adalah peningkatan tekanan darah, stroke, depresi berat sampai muncul keinginan bunuh diri, anoreksia (gangguan makan), sulit tidur, gangguan irama jantung, hingga gangguan jiwa berat (gangguan psikotik).

(Resla)