Sukses

Pemprov Sulbar Dorong Mamasa Jadi Sentra Produksi Anggrek Terbesar di Dunia

Terdapat ratusan jenis anggrek di Mamasa yang mana beberapa diantaranya hanya di temukan di daerah berjuluk Kondosapata itu

Liputan6.com, Mamuju - Pemprov Sulbar mendorong Kabupaten Mamasa menjadi sentra produksi anggrek terbesar di dunia. Berada di ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut, iklim Mamasa sangat cocok untuk budidaya tanaman anggrek.

Pengelola Wisata Sawo Tondok Bakaru Mamasa, Andre yang juga pelaku budidaya anggrek mengatakan, terdapat ratusan jenis anggrek di Mamasa yang mana beberapa diantaranya hanya di temukan di daerah berjuluk Kondosapata itu. Salah satu jenis yakni endemik anggrek dari keluarga Trichotosia.

"Anggrek ini sangat langka, yang kami namai Trichotosia Andreas mungkin juga satu-satunya trichotosia yang memiliki bulu-bulu di dunia, untuk varietasnya ini telah kami daftarkan ke BKSDA," ungkap Andre.

Andre mengatakan, pengembangan anggrek Mamasa dimulai pada 2017 lalu, dimana sejumlah pemuda di Desa Tondok Bakaru memulai budidaya tanaman anggrek endemik Mamasa. Pengembangan anggrek itu dimaksudkan untuk mendorong perekonomian masyarakat di desa.

"Pembudiyaan tanaman anggrek ini terus berkembang dari tahun ke tahun, hingga semakin banyak warga dan pemuda di desa ini yang melakoni pekerjaan sebagai pembudidaya tanaman anggrek," ungkap Andre.

Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang mengetahui adanya budidaya anggrek itu mendorong potensinya agar Mamasa menjadi daerah taman anggrek dunia. Bukan tanpa alasan dia mengungkapkannya, karena terdapat kurang lebih 400 jenis anggrek, dimana 200 di antaranya sudah memiliki nama.

"Kami sudah mendorong Bupati Mamasa untuk menjadikan kabupaten ini sebagai produksi anggrek terbesar di dunia," ujar Bahtiar, Minggu (14/07/24).

Atas dasar inilah kemudian Bahtiar mendorong pengembangan budidaya tanaman hias anggrek menjadi industri aggrek skala ekspor ke luar negeri. Karena itu, dengan potensi yang besar dia mendorong anggrek menjadi komoditi utama Mamasa yang bisa mendorong perekonomian.

"Kita juga akan launching rumah anggrek lokal dan endemik Mamasa. Saya dorong KUR dapat membiayai pengembangan budidadaya anggrek Kabupaten Mamasa" tutup Bahtiar.

Â