Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berhasil memamerkan produk Indikasi Geografis (IG) asal Bangka Belitung (Babel) berupa Lada Putih Muntok di acara World Intellectual Property Organization (WIPO) ke-65 di Jenewa, Swiss. Ajang bergengsi tersebut, berlangsung selama pada 9-17 Juli 2024.
Direktur Kerja Sama dan Edukasi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Yasmon, mengatakan partisipasi lada putih Muntok pada ajang WIPO merupakan langkah strategis dalam mempromosikan produk unggulan IG ke pasar dunia. Sebab, para pengunjung dapat melihat langsung produk dari Indonesia.
"Ini luar biasa karena pengunjung dapat menikmati hasil kreativitas. Terdapat 135 produk IG khas Indonesia yang dipamerkan, salah satunya lada putih Muntok," kata Yasmon dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/7/2024).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Babel, Harun Sulianto menuturkan bahwa lada putih Muntok telah didaftarkan sebagai IG sejak 2010. Selain lada, produk lainnya yang telah didaftarkan adalah madu teran trigona asal Belitung Timur.
"Kami selalu mendorong agar potensi kekayaan intelektual, khususnya potensi indikasi geografis di Babel untuk segera didaftarkan karena dapat melestarikan juga punya nilai ekonomi," ungkap Harun.
Hal senada dikatakan, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Kadivyankumham) Kanwil Kemenkumham Babel, Fajar Sulaeman Taman. Ia menjelaskan jika lada putih Muntok menjadi rempah yang paling dicari bagi juru masak di Eropa.
Bahkan, menurut ia saat ini ada beberapa potensi indikasi geografis yang sedang dalam pendaftaran IG di Ditjen KI. Produk tersebut di antaranya teh tayu dari Kabupaten Bangka Barat, nanas bikang dari Kabupaten Bangka Selatan, dan madu pelawan namang dari Kabupaten Bangka Tengah.
"Lada putih dari Babel ini sangat diminati pasar dunia karena mempunyai ciri khas tersendiri dari rasa maupun harumnya sehingga menambah kenikmatan masakan," pungkasnya
Â