Liputan6.com, Jakarta - Seorang sopir ambulans di Sintang Kalimantan Barat tega menurunkan jenazah bayi dan keluarga pengantar di sebuah SPBU. Peristiwa jenazah bayi diturunkan dari ambulans itu terjadi lantaran pihak keluarga pengantar jenazah tidak mampu membayar tambahan biaya bensin yang diminta sang sopir.
Pihak keluarga merasa sedih lantaran harus dipaksa turun di sebuah SPBU di kawasan Sintang sebelum jenazah bayi sampai ke lokasi tujuan. Sebelumnya pihak keluarga mengaku sudah membayar seluruh biaya ke kasir rumah sakit dan tidak punya uang lagi.Keluarga akhirnya turun dari ambulans dan menggendong jenazah bayi yang meninggal dalam kandungan itu.
"Yauda minta satu juta, aku gak punya duit aku bilang," kata Ojong, kakek jenazah bayi tersebut sambal menangis terisak-isak.
Advertisement
Usai diturunkan, pengantaran jenazah kemudian dilanjutkan menggunakan taksi online menuju ke rumah duka di Desa Nganamao, Kecamatan Kayan Hilir.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, sopir ambulans atas nama Suwardi meminta maaf dan mengakui telah meminta tambahan biaya bensin.
"Tadi timbul perselisihan bahawasannya saya menurunkan keluarga asien, saya bilang, saya menurunkan keluarga pasien dengan mengganti ambulans yang standar perbup. demikian klarisikasi yang bisa saya sampaikan," katanya.
Suwardi mengatakan, ada selisih BBM ambulans yang dipakai sehingga dirinya meminta penggantian dari pihak keluarga.