Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Rabu (17/7/2024), pukul 13.05 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.325 meter di atas permukaan laut.Â
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 178 detik.
Baca Juga
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Advertisement
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 363 kali. Hingga hari ini, Rabu, 17 Juli 2024, pukul 11.39 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan Rabu, 17 Juli 2024 periode pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 9-28 mm, dan lama gempa 44-218 detik, dan 12 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 14-71 detik.
Pada pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 107 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-11 mm, dan lama gempa 4-17 detik, dan 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-8 mm, S-P 1-1.5 detik dan lama gempa 12-13 detik, serta 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 316 detik.
Advertisement