Sukses

Pekerja Sawit di Kabupaten Siak Tewas Diterkam Harimau hingga Kepala Putus

Seorang pekerja kebun sawit di Kabupaten Siak, Riau, tewas mengenaskan setelah diserang harimau pada malam hari saat buang air kecil.

Liputan6.com, Pekanbaru - Konflik satwa liar dengan manusia terjadi lagi di Riau. Kali ini terjadi di perkebunan sawit PT Sunli Agronia Sukses di Dusun II Kampung Penyengat, Sungai Apit, Kabupaten Siak.

Seorang pekerja kebun di perusahaan itu tewas setelah diserang harimau sumatra. Jasad korban Yasonia Zega ditemukan sejumlah pekerja lainnya setelah mendengar teriakkan minta tolong.

Kepala Polres Siak Ajun Komisaris Besar Asep Sudarwaji menjelaskan, harimau terkam pekerja sawit itu terjadi pada Selasa malam, 16 Juli 2024. Sebelumnya, korban beristirahat di barak pekerja bersama sejumlah rekannya.

Mendekati tengah malam, korban keluar barak untuk buang air kecil. Korban ditunggu temannya di barak tapi tak kunjung kembali.

"Kemudahan temannya mendengar teriakan minta tolong dari luar kamp," kata Asep, Kamis siang, 18 Juli 2024.

Teman korban Ilham bergegas keluar barak mencari. Alangkah kagetnya Ilham melihat tubuh korban tergeletak dan ada harimau berukuran besar di samping.

Raja Hutan dipanggil Datuk Belang itu berusaha menyeret korban. Ilham lalu memanggil teman lainnya untuk menyelamatkan korban agar tidak dimakan harimau.

"Korban tidak ditemukan di tempat temannya tadi melihat," ujar Asep.

Pencarian korban dilakukan di kegelapan malam dengan penerangan seadanya. Jasad korban akhirnya ditemukan berjarak 20 meter dari barak dengan kondisi mengenaskan.

"Korban ditemukan dalam keadaan kepala dan badan sudah terpisah," kata Asep.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Tengah Malam

Evakuasi jasad korban dilakukan pada tengah malam hari itu juga. Jasad korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga setelah melalui sejumlah pemeriksaan.

Asep mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pekerjaan di malam hari. Terutama di daerah yang rawan konflik dengan harimau.

Terpisah, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan menyebut kejadian ini tengah ditanggulangi. Pihaknya sudah mengirim tim mengecek lokasi kejadian.

"Tim Wildlife Rescue Unit BBKSDA Riau sudah dan sedang ditugaskan ke lokasi," jelas Genman.

Petugas juga sudah berkunjung ke rumah duka dan turut berduka atas kejadian ini. Tim juga berkoordinasi dengan pihak terkait serta melakukan analisa di lokasi agar kejadian tak terulang kembali.

"Beberapa hari ke depan akan dilakukan patroli memberikan rasa aman kepada pekerja di lokasi," imbuh Genman.

 

Video Terkini