Sukses

4 Bubur Tradisional Khas Bali yang Menggugah Selera

Bubur bukan hanya hidangan sarapan biasa di Bali, tetapi juga memiliki makna budaya dan spiritual yang mendalam.

Liputan6.com, Bali - Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik. Pulau Dewata ini memiliki berbagai sajian tradisional yang patut dicoba, salah satunya adalah bubur khas Bali.

Bubur bukan hanya hidangan sarapan biasa di Bali, tetapi juga memiliki makna budaya dan spiritual yang mendalam. Bubur sering disajikan dalam berbagai upacara adat dan ritual, sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ragam bubur Bali yang menggugah selera.

1. Bubur Mengguh Khas Buleleng

Bubur Mengguh merupakan kuliner Bali yang berasal dari Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng. Bubur Mengguh memiliki tekstur yang agak kasar dari bubur beras biasanya.

Menariknya, bubur khas Bali ini menggunakan toping tauge dengan saus kacang. Ciri khas lainnya dari Bubur Mengguh adalah kuah kaldu berwarna kuning.

Kuah kaldu ini terbuat dari rebusan ikan yang dicampur dengan bumbu khas Bali atau basa genep. Kuah kaldu ini juga berisi ikan yang dipotong kecil-kecil dan ditambahkan jeruk limau, kemiri, dan daun salam.

Bubur Mengguh dihidangkan menggunakan alas daun pisang. Harga seporsinya mulai Rp5.000.

 

2 dari 2 halaman

Bubur Masak Khas Klungkung

2. Bubur Masak khas Klungkung

Bubur khas Kabupaten Klungkung ini sangat mudah ditemukan di pinggir jalan maupun pasar tradisional di Kabupaten Klungkung. Harga seporsi Bubur Masak mulai Rp3.000 per porsinya. Bubur Masak memiliki kuah khas berwarna kuning. Kemudian dicampur dengan urap atau sayuran lainnya.

Ciri khas lainnya adalah menggunakan kacang kedelai yang renyah dan gurih. Bubur Masak dihidangkan menggunakan alas daun pisang.

3. Bubur Tepeng khas Gianyar

Bubur tradisional khas Bali selanjutnya adalah bubur tepeng khas Gianyar. Makanan tradisional khas Gianyar memiliki rasa mirip dengan nasi uduk atau nasi kuning, karena proses pembuatan bubur ini menggunakan santan.

Bubur Tepeng disajikan dengan kuah yang dibuat dari bumbu basa genep, lengkap dengan taburan beragam jenis sayuran seperti kacang panjang, terung, nagka muda, dan kacang merah. Sedangkan, lauknya berupa telur rebus dan ayam yang disuwir. Bubur Tepeng dihidangkan menggunakan alas daun pisang.

4. Bubur Ledok khas Nusa Penida

Bubur Ledok merupakan kuliner khas Nusa Penida. Makanan tradisional ini terbuat dari bahan dasar jagung.

Penggunaan jagung dalam resep autentik bubur ledok memiliki nilai historis yang cukup dalam. Pada zaman dahulu, wilayah Nusa Penida kesulitan untuk mendapatkan beras dan hanya ada jagung.

Jagung yang digunakan untuk bubur ada tiga jenis yaitu jagung kelahan, jagung biasa yang ditumbuk, dan mincid atau jagung yang ditumbuk namun memiliki butiran yang lebih besar. Jagung ini kemudian dimasak hingga menjadi bubur.

Sayuran yang digunakan dalam bubur jenis ini bermacam-macam, mengikuti musim sayuran di Nusa Penida. Jika sedang musim kacang panjang, maka Bubur Ledok menggunakan kacang panjang, begitu juga dengan sayur lainnya.

Bubur ledok biasanya menggunakan ikan tongkol dan abon teri. Penggunaan ikan juga menyesuaikan dengan musim ikan yang ada.