Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Unit Reserse Kriminal Polsek Bangko jajaran Polres Rokan Hilir menembak AS alias Icun. Pria bejat 22 tahun itu menanam pacarnya berinisial PM ke dalam lumpur setelah melakukan kekerasan seksual.
Rudapaksa gadis 21 tahun itu berawal dari kecurigaan pelaku terhadap kehadiran orang ketiga. Jasad korban ditemukan warga di Kecamatan Bangko dan sempat dikira boneka.
Advertisement
Baca Juga
Kapolsek Bangko Komisaris Ihut Sinurat melalui Kanit Reskrim Inspektur Satu Turnip menjelaskan, pembunuhan berawal ketika korban dijemput pelaku ke tempat kerjanya pada 16 Juli 2024 malam. Korban diajak ke sebuah lokasi di pinggir jalan.
"Pelaku meminta telepon genggam korban karena curiga ada orang ketiga, pelaku berhasil merampas telepon korban dan menemukan percakapan dengan orang lain," kata Sinurat, Jumat siang, 19 Juli 2024.
Pelaku naik pitam lalu memaksa korban berhubungan badan. Korban berusaha menolak sekuat tenaga tapi tidak berhasil sehingga pelaku pun melakukan kekerasan seksual.
"Usai itu, korban menyatakan kepada pelaku sangat tega kepadanya," kata Sinurat.
Tak puas sampai di situ, pelaku kemudian membenturkan kepala korban ke aspal. Korban tak sadarkan diri sehingga pelaku kembali melakukan kekerasan seksual.
Berikutnya, korban menyeret tubuh korban yang masih bernyawa ke parit berlumpur. Pelaku memasukkan kepala korban sampai ke kaki ke dalam lumpur untuk menghilangkan jejak.
"Pelaku lalu mengambil uang serta telepon genggam korban," ucap Sinurat.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dikira Boneka
Keesokan harinya, warga yang melintas di lokasi melihat ada kaki yang menjulur dari kubangan lumpur. Warga sempat mengira itu boneka tapi terkejut setelah memegangnya.
"Ternyata kaki manusia, kejadian ini dilaporkan ke Polsek," ucap Sinurat.
Orangtua korban mendapat kabar ada jenazah yang tengah diautopsi di rumah sakit. Orangtua yang sempat kehilangan anaknya karena tidak pulang semalaman langsung ke rumah sakit.
"Orangtua memastikan itu jasad korban, adapun penyebab kematian karena kekerasan tumpul dan sumbatan di tenggorokan karena lumpur," jelas Sinurat.
Penyelidikan dilakukan hingga akhirnya diketahui korban terakhir terlihat bersama pelaku. Tersangka ditangkap di rumahnya dan dibawa ke Polsek untuk penyidikan lebih lanjut.
"Dalam perjalanan pelaku melawan dan berusaha melarikan diri sehingga diberikan tindakan tegas terukur," kata Sinurat.
Advertisement