Liputan6.com, Jakarta - No Escape merupakan sebuah film thriller yang dirilis pada tahun 2015. Disutradarai oleh John Erick Dowdle, film ini menampilkan Owen Wilson, Lake Bell, dan Pierce Brosnan dalam peran utama.
Ceritanya dimulai dengan Perdana Menteri (PM) dari sebuah negara Asia Tenggara yang tidak dikenal menandatangani perjanjian bisnis dengan Cardiff, sebuah perusahaan Amerika yang berfokus pada teknologi air.
Setelah perwakilan Cardiff pergi, sekelompok pemberontak memecat Perdana Menteri dan mengumumkan kudeta. Cerita dalam film No Escape kembali ke kejadian 17 jam sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Jack Dwyer, rekrutan baru dari Cardiff, tiba di negara itu bersama istrinya Annie dan kedua putri mereka, Lucy dan Briegel alias Beeze.
Di bandara, keluarga Dwyer bertemu dengan seorang pria Inggris bernama Hammond. Belakangan, keluarga Dwyer pergi ke hotel dan keesokan harinya, Jack keluar hotel untuk membeli koran.
Dia melihat sekelompok pemberontak berdebat dengan polisi. Dia juga melihat pemberontak membunuh orang kulit putih.
Jack pun menjadi sasaran dan langsung berlari menuju hotel untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya. Jack berhasil kembali ke hotel, namun para pemberontak juga masuk.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Perbatasan Vietnam
Para pemberontak membunuh pengunjung asing dan bahkan pekerja. Ratusan pemberontak telah memberikan pidato yang mengatakan bahwa mereka tidak ingin entitas asing, dalam hal ini perusahaan Amerika Cardiff, mengendalikan sistem air negara mereka.
Jack akhirnya bertemu dengan istri dan anak-anaknya. Mereka berusaha melarikan diri dengan cara yang penuh bahaya dan mempertaruhkan nyawa.
Jack bahkan harus membunuh pemberontak yang ingin mengakhiri hidupnya. Jack dan keluarganya tiba di kedutaan Amerika, namun dihancurkan.
Samnang, salah satu pemimpin pemberontakan, menangkap mereka. Samnang hampir menyerang Annie, namun Hammond datang bersama rekannya Kenny untuk menyelamatkan Jack dan keluarganya.
Hammond mengaku bekerja untuk pemerintah Inggris. Rupanya, pemerintah negara Asia Tenggara ini berhutang banyak kepada Inggris.
Karena tidak mampu membayar, mereka membuat kontrak dengan perusahaan Amerika. Kenny akhirnya dibunuh oleh pemberontak dan Hammond mengorbankan dirinya agar keluarga Dwyer bisa melarikan diri.
Keluarga Dwyer kembali menangkap Samnang, namun Annie berhasil membunuh Samnang dengan sekuat tenaga, dan Jack menghabisi kepala para pemberontak. Keluarga Dwyer kemudian mencapai perbatasan Vietnam. Para pemberontak akhirnya mundur dan para Dwyer berpelukan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement