Sukses

Tips Bebas Minder agar Tak menjadi Korban Perundungan

Orang yang pernah dibully mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya dan bisa merasa tidak berharga dan tidak mampu menghadapi tantangan hidup

Liputan6.com, Jakarta - Minder atau rasa rendah diri adalah sebuah perasaan sering kali menghambat seseorang untuk berkembang dan meraih potensinya. Hal ini sering kali berakar dari pengalaman negatif, seperti dibully.

Dirangkum dari berbagai sumber, rasa minder biasanya muncul karena perasaan tidak percaya diri dan kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri. Bullying adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan hal ini.

Ketika seseorang mengalami bullying, baik secara fisik maupun verbal, rasa percaya diri mereka dapat terkikis. Penyebab minder lainnya bisa berasal dari lingkungan keluarga yang tidak mendukung, perbandingan dengan orang lain, atau kegagalan dalam mencapai sesuatu.

Pengalaman dibully tidak hanya meninggalkan luka fisik tetapi juga luka psikologis yang mendalam. Orang yang pernah dibully mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya.

Mereka juga bisa merasa tidak berharga dan tidak mampu menghadapi tantangan hidup. Akibatnya, rasa minder semakin mengakar dan sulit untuk dihilangkan.

Langkah pertama untuk melepaskan diri dari rasa minder adalah dengan mengenali dan menerima perasaan tersebut. Penting untuk menyadari bahwa merasa minder adalah hal yang wajar, tetapi kita tidak boleh membiarkannya menguasai hidup kita.

Mencari dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga dan teman, juga bisa sangat membantu. Mereka bisa memberikan perspektif positif dan dorongan untuk lebih percaya diri.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Bullying

Membangun kembali kepercayaan diri membutuhkan waktu dan usaha. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengembangkan keterampilan dan hobi yang kita sukai.

Dengan berfokus pada hal-hal yang kita kuasai dan nikmati, kita bisa mendapatkan kembali rasa percaya diri. Selain itu, penting juga untuk menetapkan tujuan kecil yang realistis dan merayakan setiap pencapaian, sekecil apa pun itu.

Melepaskan diri dari rasa minder juga melibatkan perubahan pola pikir. Kita harus belajar untuk tidak lagi menginternalisasi perkataan negatif dari orang lain dan mulai melihat diri kita dengan lebih positif.

Berlatih afirmasi positif, yaitu mengulangi kata-kata atau kalimat yang membangun semangat, bisa sangat membantu. Selain itu, membatasi interaksi dengan orang-orang yang memiliki pengaruh negatif juga penting untuk kesehatan mental kita.

Jika rasa minder dan trauma akibat bullying terasa sangat berat dan sulit diatasi sendiri, mencari bantuan profesional adalah langkah yang bijaksana. Psikolog atau konselor dapat membantu kita menggali akar masalah dan memberikan strategi untuk mengatasinya.

Terapi juga bisa menjadi sarana yang efektif untuk melepaskan diri dari beban emosional dan membangun kembali rasa percaya diri yang hilang.

Mengatasi rasa minder dan trauma akibat bullying memang bukan perkara mudah, tetapi dengan tekad dan dukungan yang tepat, kita bisa kembali bangkit dan meraih hidup yang lebih positif dan bermakna.

Penulis: Belvana Fasya Saad