Sukses

Ada Sesar Berarah Relatif Barat Timur, PVMBG Ungkap Kondisi Sekitar Pusat Gempa Halmahera Utara

Guncangan gempa bumi terasa di sekitar lokasi pusat gempa bumi terasa pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity).

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan kondisi sekitar pusat gempa bumi berkekuatan M 4,6 pada kedalaman 10 km timur di darat pada koordinat 127,79 BT dan 1,54 LU, berjarak sekitar 31,4 km barat daya Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pukul 21.31 WIB (19/7/2024) terdapat sesar berarah relatif barat – timur.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hadi Wijaya, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

"Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi dampak kejadian gempa bumi tersebut," ujar Hadi ditulis Bandung (20/7/2024).

Hadi mengatakan menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi terasa di sekitar lokasi pusat gempa bumi terasa pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity).

Data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah dan rendah.

"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat," kata Hadi.

Masyarakat diminta jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Hadi mengimbau kepada masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.

"Bangunan di Kabupaten Halmahera Utara harus dibangun dengan menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," ucap Hadi.

Hadi menegaskan oleh karena daerah Halmahera Utara dan pantai bagian timurnya tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

Namun kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

"Wilayah sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal," tukas Hadi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi Geologi Lokasi Gempa

Hadi menuturkan menurut data Badan Geologi daerah tersebut dominan tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D), serta sebagian pada morfologi perbukitan tersusun oleh tanah keras (kelas C).

Data Badan Geologi memperlihatkan bahwa daerah tersebut tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan aluvial sungai, rombakan, dan batuan rombakan gunungapi muda.

"Sebagian batuan batuan rombakan gunungapi muda tersebut telah mengalami pelapukan," jelas Hadi.

Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Berdasarkan informasi dari BMKG, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 127,79 BT dan 1,54 LU, berjarak sekitar 31,4 km barat daya Kota Tobelo yakni ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dengan magnitudo (M) 4,6 pada kedalaman 10 km.

Sedangkan menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 127,779 BT dan 1,522 LU dan dengan magnitudo (M 5,0) pada kedalaman 10 km.

Sementara berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 127,86 BT dan 1,55 LU, dengan magnitudo (M 5,0) pada kedalaman 10 km.

Stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman mencatat kejadian gempa bumi tepatnya pada pukul 21.36 WIB. Sedangkan versi BMKG pukul 21.31 WIB.

 

3 dari 3 halaman

Tindakan Saat Gempa

Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

Sebelum Terjadi Gempa:

- Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Patikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

- Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

- Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

- Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.