Sukses

Jangan Dianggap Sepele, Simak Begini Bahaya Menunda Makan

Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, bisa memicu komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan pada fungsi otak dan saraf.

Liputan6.com, Jakarta - Menunda makan sering dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Menunda makan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan secara teratur, metabolisme melambat.

Ini berarti tubuh akan membakar kalori lebih sedikit, yang bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, metabolisme yang lambat juga dapat menyebabkan tubuh merasa lemas dan kurang bertenaga, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

Kadar gula darah yang stabil sangat penting untuk menjaga energi dan konsentrasi. Menunda makan bisa menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang dikenal dengan hipoglikemia.

Gejalanya meliputi pusing, lemas, gemetar, hingga pingsan. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, bisa memicu komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan pada fungsi otak dan saraf.

Menunda makan juga dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan. Ketika lambung kosong terlalu lama, asam lambung akan mengiritasi dinding lambung, menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis atau radang lambung, bahkan ulkus atau tukak lambung. Proses pencernaan makanan yang optimal memerlukan asupan makanan yang teratur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menjaga Pola Makan

Menunda makan dapat mengganggu ritme pencernaan, menyebabkan perut kembung, sembelit, atau diare. Gangguan pencernaan ini bisa mengakibatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit, serta mengganggu aktivitas harian dan produktivitas.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, menunda makan juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Kekurangan asupan makanan dapat menyebabkan perasaan mudah marah, stres, dan depresi.

Hal ini karena otak membutuhkan glukosa sebagai sumber energi untuk berfungsi dengan baik. Tanpa asupan yang cukup, fungsi otak dapat terganggu, memengaruhi suasana hati dan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Nutrisi dari makanan sangat penting untuk menjaga sistem imun tubuh tetap kuat. Menunda makan bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral, yang berperan dalam memperkuat sistem imun.

Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kekebalan tubuh yang menurun juga membuat proses penyembuhan dari penyakit menjadi lebih lama.

Menunda makan adalah kebiasaan yang sebaiknya dihindari. Penting untuk menjaga pola makan yang teratur dan seimbang agar tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga bisa berfungsi dengan optimal.

Dengan demikian, risiko gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan menunda makan dapat diminimalisasikan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.