Liputan6.com, Pekanbaru - Dodi, karyawan SPBU di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, sempat viral beberapa waktu lalu. Videonya tetap melayani pengisian pertalite Rp10 ribu untuk mobil tersebar luas di media sosial.
Wajahnya dalam video viral itu memang terlihat kesal. Bukan soal nilai bahan bakar yang diisikan, melainkan dalam mobil itu ada empat pegawai negeri sipil (PNS) tertawa terbahak-bahak.
Advertisement
Baca Juga
PNS itu seolah meledek karyawan SPBU dengan jumlah bahan bakar yang diisikan. Belakangan 4 PNS yang diketahui sebagai guru telah meminta maaf atas video viral yang beredar.
Video ini mengundang keprihatinan Pebriyan Winaldi. Kader Dewan Pengurus Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyatakan setiap pihak harus menghargai profesi seseorang.
"Meskipun itu mungkin hanya canda, tapi etikanya kan kurang baik, apalagi oknum PNS itu adalah guru, yang mestinya mendidik, saya kecewa juga melihat sikap PNS seperti itu," kata bakal calon Bupati Kampar itu, Jum'at petang, 26 Juli 2024.
Pebriyan sudah bertemu dengan Dodi di SPBU tersebut. Manajemen SPBU menyambut baik sehingga Pebriyan bisa berbincang banyak dengan Dodi untuk memberikan motivasi.
"Harus tetap semangat bekerja," ujar tokoh muda Kampar itu kepada Dodi.
Dodi mengaku tidak tahu jika oknum PNS memakai mobil dan mengisi bensin Rp10 ribu itu merekam video. Dodi menyebut hanya fokus melayani berapapun konsumen meminta pengisian bahan bakar.
"Dia kaget tiba-tiba dirinya viral di media sosial," sebut Pebriyan sembari memberikan bantuan uang kepada Dodi.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Bahagiakan Orangtua
Kepada Pebriyan, Dodi mengaku belum menikah meski usianya sudah terbilang matang. Hal ini dilakukannya agar bisa membahagiakan orangtua terlebih dahulu.
"Rupanya belum nikah karena ingin membahagiakan orangtuanya dulu, saya jadi tersentuh," kata Pebriyan.
Terkait sikap oknum PNS kepada Dodi, Pebriyan berharap tidak ada peristiwa serupa terjadi lagi. Setiap PNS diharap menjunjung etika ketika berhadapan dengan pekerja lain.
"Semoga tak ada lagi PNS yang seperti itu, dan mereka yang viral ini sudah mengklarifikasi serta meminta maaf," tambah Pebriyan.
Sebagai informasi, dalam mobil itu ada 3 PNS perempuan dan 1 PNS laki-laki sebagai pengemudi. Mereka meminta Dodi mengisi tanki mobil dengan pertalite 1 liter saja atau Rp10 ribu.
Seorang PNS berujar bahwa konsumen berhak meminta isi berapapun nilainya. Mereka kemudian tertawa bersama-sama sambil merekam Dodi yang terlihat tidak nyaman.
Perekaman berlangsung hingga Dodi selesai mengisi pertalite Rp10 ribu ke mobil. Para oknum PNS itu tidak berhenti tertawa dan seolah merendahkan pekerjaan yang dilakoni Dodi.
Advertisement