Liputan6.com, Jakarta Transformasi digital diyakini menjadi salah satu upaya mencegah korupsi di sejumlah instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah seperti Cirebon.
Dalam upaya tersebut, Pelindo Regional 2 Cirebon bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Cirebon resmi melaunching program beradaptasi dengan digital.
Stad Ahli Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Febriyanto menjelaskan Single Truck Identification Data (STID) merupakan program aplikasi sistem elektronik pendataan untuk setiap truk yang beroperasi di Pelabuhan Cirebon.
Advertisement
Baca Juga
Tujuannya yakni menunjang kegiatan utilisasi truk di dalam area Pelabuhan dan optimalisasi kegiatan operasional. Dengan adanya STID, semua truk yang beroperasi di Pelabuhan dipastikan sudah terdaftar dan layak operasi.
"Jadi truk yang tidak terdaftar tidak akan bisa masuk kedalam pelabuhan," ucapnya dalam launching STID dan SIMON TKBM di Cirebon, Jumat (26/7/2024).
Sedangkan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM) adalah aplikasi sistem elektronik perekaman data TKBM atau Tenaga Kerja Bongkar Muat di dalam wilayah Pelabuhan.
Ia menjelaskan, SIMON TKBM bertujuan untuk optimalisasi dan digitalisasi fungsi pengawasaan TKBM.
"TKBM memiliki database digital yang tersentralisasi sehingga memudahkan fungsi pengawasan keluar-masuk TKBM di area Pelabuhan dan optimalisasi layanan," katanya.
Kolaborasi
Executive Director Regional 2 Pelindo, Drajat Sulistyo mengatakan, STID dan SIMON TKBM masuk dalam salah satu program STRANAS PK untuk pelabuhan.
Salah satu tujuannya yakni optimalisasi pelayanan operasional, meningkatkan transparansi dan memangkas birokrasi.
“STID di Pelabuhan Cirebon ini merupakan Non Petikemas pertama yang pertama kali dan akan diimplementasikan di Indonesia. Kami merasa bangga karena Pelabuhan Cirebon dapat menjadi pioneer bagi pelabuhan non petikemas, hal ini akan menunjang kegiatan di Pelabuhan yang aman, tertib dan efisien,” ucap Drajat.
Diketahui, Program Stranas PK telah diatur dalam Perpres No. 54 Tahun 2018. Sementara untuk STID telah diatur dalam SK Dirjen Hubla.
Oleh karena itu, katanya, seluruh program yang dilaunching mendapat dukungan dari Pemerintah agar Pelabuhan dapat beroperasi optimal.
Menurutnya, STID dan SIMON TKBM merupakan langkah yang kongkret dalam meningkatkan indeks logistik pelabuhan di Indonesia. Ekosistem logistik yang didukung digitalisasi ini diharapkan dapat menjadikan Pelabuhan Cirebon lebih maju.
Kepala KSOP Kelas 2 Cirebon Een Nuraini Saidah menyebutkan, program tersebut diharapkan dapat mengubah status pelabuhan Cirebon dari warna kuning menjadi hijau.
"Hingga saat ini teregistrasi 170 dari total 278 TKBM di Pelabuhan Cirebon. Sedangkan STID per Rabu terdapat 601 unit truck non petikemas diberikan kartu dari total 772 unit truk yang tergistrasi," ujar Een.
Een memastikan kedua program tersebut menjadi pertama kali di Cirebon karena non petikemas. Ia mengatakan akan selalu berkolaborasi dengan Pelindo untuk perluasan pergerakan STID jenis truk lain kecuali petikemas.
"Kami juga kolaborasi untuk mempersiapkan auto gate sistem di pelabuhan Cirebon, rencana terealisasi tahun ini," ujarnya.
Advertisement