Sukses

Mengenal Rujak Cingur Achmad Jais, Kuliner Legend di Surabaya

Rujak cingur merupakan salah satu kuliner khas dari Surabaya. Salah satu tempat legend untuk mencicipi makanan tersebut adalah Rujak Cingur Achmad Jais.

Liputan6.com, Bandung - Rujak cingur merupakan salah satu makanan tradisional khas Surabaya, Jawa Timur. Makanan ini menjadi salah satu kuliner yang wajib untuk dicicipi ketika berkunjung ke Surabaya.

Sebagai informasi “cingur” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “mulut” atau “moncong”. Adapun nama tersebut merujuk pada penggunaan irisan cingur (moncong) sapi yang direbus sebagai salah satu bahan utamanya.

Bisanya rujak cingur terdiri dari campuran sayuran, buah-buahan, serta bahan-bahan lainnya yang khas. Kemudian cita rasanya semakin kaya dan nikmat karena menggunakan saus kacang.

Rujak cingur biasanya menggunakan cingur atau moncong sapi yang telah direbus hingga empuk lalu diiris tipis. Sementara sayurannya terdiri dari beberapa sayuran sehat seperti kangkung, tauge, atau kacang panjang yang telah direbus.

Makanan ini juga bisa menambahkan beberapa buah-buahan seperti mentimun, bengkuang, atau nanas. Sebagai pelengkap satu porsi rujak cingur juga biasanya menggunakan lontong atau kupat, tahu, dan tempe goreng.

Saus kacang yang digunakan juga terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dengan bahan rempah lainnya yang khas. Secara kandungannya rujak cingur menyimpan banyak manfaat baik.

Pasalnya makanan ini terdiri dari sumber protein, kaya akan serat, mengandung vitamin dan mineral, bahkan bisa menjadi makanan peningkat energi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Salah satu tempat makan rujak cingur yang wajib dikunjungi adalah Rujak Cingur Achmad Jais di Surabaya. Tempat makan ini tidak hanya terkenal karena rasanya yang nikmat tetapi juga masuk dalam daftar kuliner legend di Surabaya.

2 dari 4 halaman

Sejarah Singkat Rujak Cingur Achmad Jais

Melansir dari beberapa sumber Rujak Cingur Achmad Jais merupakan kuliner legendaris dan populer di Surabaya. Pasalnya tempat makan ini sudah berdiri sejak tahun 70-an dan terkenal dengan rasanya yang khas dan nikmat.

Rujak Cingur Achmad Jais hadir dengan kisah ketika penjual cingur berdagang di sekitar tempat tinggal sang pemilik, Lim Sian Neo. Kemudian ia sering membeli cingur dari penjual tersebut.

Suatu hari Lim memiliki ide untuk mengolah cingur yang ia beli menjadi sebuah rujak cingur. Sejak itu di tahun 1970, Lim membuka warung rujak cingur di rumahnya dan saat itu satu porsinya dibanderol dengan harga Rp 25 ribu dan termasuk mahal pada zamannya.

Awal berjualan pelanggan Lim masih belum banyak namun lama-kelamaan semakin banyak orang membeli rujak cingurnya. Sejak itu usahanya semakin berkembang dan membesar sampai saat ini masih dikelola secara turun menurun dari beberapa generasi.

3 dari 4 halaman

Daya Tarik Rujak Cingur Achmad Jais

Rujak Cingur Achmad Jais saat ini dikenal sebagai salah satu rujak cingur yang mahal di Surabaya. Meskipun mahal ternyata masih ada banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli dan mencicipi kelezatannya.

Satu porsi Rujak Cingur di tempat ini bisa dibanderol mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 80.000. Bahkan rujaknya pernah mencapai harga Rp 100.000 namun tidak pernah sepi pembeli terutama dari pelanggan tetapnya.

Rujak Cingur Achmad Jais mempunyai rasa yang khas dan satu porsinya biasanya terdiri dari cingur, tahu, tempe goreng, kecambah, kangkung, nanas, mangga, bengkuang, mentimun, hingga siraman bumbu kacang yang khas.

Melalui isian yang lengkap tidak mengherankan jika satu porsi makanan ini cukup mahal. Selain itu kualitas bahannya terkenal  baik dan bahkan populer tidak hanya rasanya yang nikmat tetapi juga olahan cingurnya yang banyak dan tidak amis.

4 dari 4 halaman

Lokasi Rujak Cingur Achmad Jais

Rujak Cingur Achmad Jais berlokasi di Jl. Achmad Jais No.40, Peneleh, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Tempat ini mempunyai jam buka hampir setiap hari pada pukul 11.00 hingga 17.00 WIB.

Lokasi Rujak Cingur Achmad Jais berada di kawasan yang cukup strategis karena tidak jauh dari pusat kota Surabaya. Jika wisatawan datang dari Alun-Alun Surabaya hanya perlu menempuh jarak 1,8 km atau 5 menit perjalanan.

Kemudian dari Stasiun Surabaya Kota tempat makan ini hanya berjarak sekitar 1,9 km atau 6 menit perjalanan. Sementara wisatawan yang datang dari Bandara Udara Internasional Juanda bisa menempuh jarak 26,4 km atau 39 menit perjalanan.

Video Terkini