Sukses

Rekomendasi Minuman yang Cocok untuk Meredakan Asam Lambung

Salah satu cara untuk mengatasi atau meredakan gejala asam lambung adalah dengan memperhatikan apa yang kita minum.

Liputan6.com, Jakarta Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan. Cairan ini terdiri dari asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan berbagai komponen lainnya.

Dalam kondisi normal, asam lambung membantu memecah makanan dan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Namun, ketika produksi asam lambung berlebihan atau ketika cairan asam ini naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman, yang sering disebut sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks gastroesofagus.

Konsumsi makanan berlemak, pedas, asam, atau gorengan dapat meningkatkan risiko refluks asam. Makanan seperti cokelat, bawang, tomat, dan minuman kafein juga dapat memicu asam lambung.

Salah satu cara untuk mengatasi atau meredakan gejala asam lambung adalah dengan memperhatikan apa yang kita minum. Berikut adalah beberapa minuman yang diketahui dapat membantu meredakan asam lambung.

Air Putih

Air putih adalah minuman terbaik untuk menjaga keseimbangan pH dalam tubuh dan mencegah naiknya asam lambung. Air membantu mengencerkan asam lambung dan mendorongnya kembali ke lambung. Mengonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari adalah langkah pertama dalam mencegah gejala asam lambung.

Teh Herbal

Teh herbal, terutama yang bebas kafein, dapat membantu menenangkan lambung dan mengurangi produksi asam. Beberapa jenis teh herbal yang bermanfaat.

Teh Chamomile

Memiliki sifat antiinflamasi dan menenangkan yang dapat membantu meredakan iritasi di lambung dan kerongkongan.

2 dari 2 halaman

Minuman Asam Lambung

Teh Jahe

Jahe dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi mual serta meningkatkan pencernaan.

Teh Licorice

Teh ini dapat membantu meningkatkan produksi lendir pelindung di lambung, melindungi lapisan lambung dari asam.

Susu Rendah Lemak atau Susu Nabati

Susu rendah lemak atau susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai bisa menjadi pilihan baik untuk meredakan asam lambung. Susu almond, misalnya, bersifat basa dan dapat membantu menetralkan asam lambung. Pastikan untuk memilih varian yang tidak mengandung gula tambahan atau bahan pengawet.

Air Kelapa

Air kelapa adalah minuman alami yang rendah asam dan dapat membantu menetralkan pH di lambung. Selain itu, air kelapa mengandung elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Jus Aloe Vera

Jus aloe vera memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu menenangkan lapisan lambung yang teriritasi. Aloe vera juga membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi gejala GERD. Pastikan untuk memilih jus aloe vera yang murni dan bebas gula tambahan.

Smoothie Buah Non-sitrus

Smoothie buah yang tidak mengandung sitrus seperti pisang, melon, atau buah pir bisa menjadi pilihan yang menyegarkan dan aman bagi penderita asam lambung. Buah-buahan ini cenderung memiliki tingkat keasaman yang rendah dan kaya akan serat yang membantu pencernaan.

Jus Sayuran

Jus sayuran, terutama yang dibuat dari sayuran hijau seperti bayam, kale, atau mentimun, bisa menjadi alternatif sehat untuk meredakan asam lambung. Sayuran hijau memiliki sifat basa yang membantu menetralkan asam lambung.

Air dengan Lemon

Meskipun lemon bersifat asam, air lemon dalam jumlah sedikit yang dicampur dengan air dapat membantu meningkatkan pencernaan dan merangsang produksi empedu, yang dapat mengurangi gejala asam lambung.

Namun, ini hanya efektif pada beberapa orang dan mungkin tidak cocok untuk semua penderita asam lambung.

Mengelola asam lambung memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan pola makan, gaya hidup, dan pilihan minuman yang tepat. Dengan memilih minuman yang dapat meredakan gejala asam lambung seperti air putih, teh herbal, susu rendah lemak, air kelapa, jus aloe vera, dan smoothie buah non-sitrus, Anda dapat mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kualitas hidup.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Â