Sukses

Hari Persahabatan Internasional 30 Juli, Momen Berbagi Semangat Kemanusiaan lewat Persahabatan

Melalui Hari Persahabatan Internasional, PBB juga mendorong pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok masyarakat sipil untuk mengadakan acara, kegiatan, dan inisiatif yang berkontribusi pada upaya komunitas internasional

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Persahabatan Internasional atau International Friendship Day diperingati setiap 30 Juli. Persahabatan bisa menjadi media untuk berbagi semangat kemanusiaan.

Saat ini, dunia sedang menghadapi banyak tantangan. Beberapa tantangan yang mencakup krisis, kemiskinan, kekerasan, hingga pelanggaran HAM dapat mengikis perdamaian.

Untuk menghadapi krisis dan tantangan tersebut, perlu mengatasi akar penyebabnya terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan mempromosikan dan membela semangat solidaritas kemanusiaan yang memiliki banyak bentuk.

Bentuk yang paling sederhana dari wujud tersebut adalah persahabatan. Ikatan persahabatan mampu mengembangkan ikatan kepercayaan yang kuat. Semua orang bisa bersatu untuk kebaikan yang lebih besar.

Mengutip dari indonesia.un.org, Hari Persahabatan Internasional dicanangkan pada 2011 oleh Majelis Umum PBB. Gagasan yang melatarbelakangi peringatan ini adalah persahabatan antara masyarakat, negara, budaya dan individu yang dianggap dapat menginspirasi upaya perdamaian dan membangun jembatan antarkomunitas.

Resolusi ini menekankan pada pelibatan kaum muda, sebagai pemimpin masa depan. Mereka bisa terlibat dalam kegiatan masyarakat yang mencakup budaya yang berbeda, mempromosikan pemahaman internasional, serta menghormati keragaman.

Melalui Hari Persahabatan Internasional, PBB juga mendorong pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok masyarakat sipil untuk mengadakan acara, kegiatan, dan inisiatif yang berkontribusi pada upaya komunitas internasional. Mereka bisa mempromosikan dialog antar peradaban, solidaritas, saling pengertian, dan rekonsiliasi.

Selain itu, Hari Persahabatan Internasional juga merupakan inisiatif kelanjutan dari proposal yang dibuat oleh UNESCO. UNESCO mendefinisikan Budaya Perdamaian sebagai seperangkat nilai, sikap, dan perilaku yang menolak kekerasan dan berusaha mencegah konflik dengan mengatasi akar penyebabnya dengan tujuan untuk memecahkan masalah.

Pada 1997, definisi tersebut kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB. Dengan demikian, lahirlah Hari Persahabatan Internasional setiap 30 Juli.

 

Penulis: Resla

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.