Sukses

Urban Lokal Paris dan Indonesia Bersatu dalam Festival JF3 di Tangerang

Apa jadinya bila merek lokal fashion bersanding dengan merek internasional dari Paris?

Liputan6.com, Tangerang - Apa jadinya bila merek lokal fashion bersanding dengan merek internasional dari Paris? Ajang bergengsi di dunia fashion ini pun diperlihatkan dalam Jakarta Food and Fashion Festival (JF3), yang berkolaborasi dengan DRP Paris, dengan menghadirkan DRP Jakarta, di Summarecon Mall Serpong.

Mengangkat tema kehidupan fashion masyarakat di kota besar dunia, festival budaya urban dan street culture dari Prancis ini akan berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 26 Juli hingga 4 Agustus 2024 mendatang.

DRP Jakarta ini asal mulanya dari DRP Paris. Di sana itu sudah tahun ketiga, festival urban streetwear. Membawakan culture-culture urban, yang kemudian tahun ini pertama kalinya dari Paris dibawa ke Asia, ya di Indonesia ini, di Jakarta dan Summarecon,” ujar Soegianto Nagaria, Chairman JF3, Senin (29/7/2024).

Makanya, saat dimulainya festival ini, terlihat booth-booth lokalan memanjakan mata pengunjung dan pecinta fashion Tanah Air. Bahkan, mulai besok hingga akhir pekan mendatang, terdapat peragaan busana karya anak bangsa dan juga dari perancang ternama di ASEAN, serta Paris. 

DRP Jakarta membawa brand streetwear Prancis, yaitu Pablo T-Shirt Factory, Please Paulo Stop Cappin, dan A1 Denim serta brand streetwear dari Amerika, Barriers Worldwide. 

Tidak kurang dari 50 brand lokal dan internasional yang akan berpartisipasi, semuanya melalui kurasi ketat oleh penyelenggara DRP Jakarta yang terintegrasi dengan DRP Prancis, menghadirkan ratusan produk mode berkualitas dengan koleksi yang menyesuaikan trend terkini dari beberapa brand Indonesia terkemuka seperti Kick Avenue, LAKON Indonesia, Kanky, Untold, Bratpack, Denimitup, Rawtyperiot, juga Control New, brand streetwear dengan pendekatan berkelanjutan untuk produksi aksesori dan busana. 

Sementara, untuk menyeleksi karya anak bangsa, Thresia Mareta, Advisor JF3 menjelaskan, ada akurasi yang cukup ketat yang dilakukan pihaknya. Mulai dari berapa lama merk tersebut berdiri, sekuat apa mereka berproduksi, berkreasi, dan juga mengikuti keinginan pasarnya.

"Kami melihat juga apa yang menjadi visi dan misi mereka, sosial media, kami cek semuanya," ungkap Thresia.

Menariknya, dalam satu rangkaian kegiatan festival tersebut, menggabungkan pameran busana, dengan kegiatan seni ala jalanan. Seperti olahraga skateboard, lengkap dengan arenanya, kemudian tarian ala B-Boy, dan juga berbagai pameran seni lainnya.

Video Terkini