Sukses

357 Hektare Lahan Terbakar di Kalteng Sepanjang 2024, BRGM Intensifkan Pencegahan

Dalam 24 jam terakhir, tercatat 11 kejadian kebakaran di lima kabupaten/kota dengan total luas lahan terbakar mencapai 9,6 hektare.

Liputan6.com, Palangka Raya - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kalimantan Tengah seiring berlanjutnya musim kemarau. Dalam 24 jam terakhir, tercatat 11 kejadian kebakaran di lima kabupaten/kota dengan total luas lahan terbakar mencapai 9,6 hektare.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, melaporkan kebakaran terjadi di Kota Palangka Raya, Kabupaten Barito Selatan, Gunung Mas, Kotawaringin Timur, dan Pulang Pisau.

"Meskipun demikian, penanganan karhutla di Kalteng masih aman dan terkendali," ujar Toyib, Senin (29/7/2024).

Toyib menambahkan bahwa, pihaknya mendeteksi 37 titik panas tersebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Sepanjang 2024, telah terjadi 155 kejadian kebakaran dengan total 357,52 hektar lahan terbakar.

Di Kota Palangka Raya, petugas BPBD setempat melaporkan kebakaran di dua lokasi, yakni Jalan Lamtoro Gung, Kecamatan Pahandut dan Jalan Karya Hapakat, Kecamatan Jekan Raya. Nasir, petugas BPBD Kota Palangka Raya, menyatakan kebakaran di Jalan Karya Hapakat sudah terjadi sejak dua hari lalu.

"(Api) nyala lagi, tapi hari ini sudah pendinginan," kata Nasir.

Sementara itu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI mengoperasikan ribuan sumur bor dan sekat kanal untuk mencegah dan memadamkan kebakaran.

Kepala Sub Kelompok Kerja Restorasi Gambut Provinsi Kalteng BRGM, Davit Purwodesrantau, menyebutkan sejak 2017 hingga 2024, pihaknya telah membangun 10.664 unit sumur bor dan 3.184 sekat kanal.

"BRGM selalu menyiapkan resource untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, agar infrastruktur dapat dioperasionalkan pada saat kebakaran terjadi," jelas Davit.

Infrastruktur pembasahan ini diharapkan dapat mencegah kebakaran lahan, terutama di area gambut. Sekat kanal berfungsi menahan laju pengeringan gambut sehingga saat musim kemarau, gambut bisa lebih lama basah dan terhindar dari kebakaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.