Sukses

Densus 88 Amankan 3 Penghuni Villa di Kota Batu Karena Dugaan Terorisme

Kota Batu sendiri memiliki riwayat panjang sebagai tempat persembunyian pelaku terorisme. Pada November 2005 silam, Dr Azhari dan komplotannya disergap sebuah villa yang berakhir dengan tewas gembong teroris itu.

Liputan6.com, Kota Batu - Tim Detasemen 88 Antiteror, menggeledah sebuah rumah di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Kelurahan Jeding, Junrejo, Kota Batu, karena dugaan terkait terorisme pada pada Kamis (1/8/2024) pagi.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme. Tapi belum dapat dipastikan status dari mereka. 

"Ini masih penyelidikan, soal kontruksi hukum dan peristiwanya mohon ditunggu," kata Dirmanto.

Menurut dia, Tim Densus 88 Antiteror sudah sejak beberapa hari ini memantau jaringan terorisme di Kota Batu itu.

Diketahui, mereka adalah warga luar yang menyewa rumah itu untuk 2 tahun dan sudah menghuni selama 1,5 tahun.Polda Jatim, kata dia, hanya bertugas membantu Densus 88 dalam penanganan peristiwa ini. Yakni dengan menurunkan tim Penjinak Bom dan Laboratorium Forensik Polda Jatim.

"Kami hanya membantu saja, untuk lengkapnya tunggu nanti," kata Dirmanto.

Tim Densus 88 Anteror berseragam dan senjata lengkap tiba sekitar pukul 08.45. Garis polisi telah dipasang dan harus steril dari warga. Sejumlah rumah di komplek perumahan lokasi penggeledahan itu juga disewakan sebagai villa. 

Seorang penyewa villa di dekat rumah itu terpaksa tidak bisa masuk ke rumah karena proses penggeledahan sedang berlangsung.

"Ini tadi disuruh menunggu sampai selesai," kata seorang penyewa villa yang enggan disebut namanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peristiwa Penggerebekan

 

Dari informasi awal yang didapat, tim Densus 88 menggerebek rumah itu pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 19.30 sampai pukul 23.30.

Rumah dihuni satu keluarga, tapi hanya seorang saja yang dibawa ke Polres Batu untuk diperiksa.

Kota Batu sendiri memiliki riwayat panjang sebagai tempat persembunyian pelaku terorisme. Pada November 2005 silam, Dr Azhari dan komplotannya disergap sebuah villa yang berakhir dengan tewas gembong teroris itu.

Setelah itu, beberapa kali juga dilakukan penangkapan terhadap para pelaku jaringan terorisme di kota ini. Sebagai kota wisata membuat kota ini banyak tempat penginapan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.