Liputan6.com, Semarang - Padi varietas Biosalin yang ditanam di sawah payau atau lahan terdampak rob air laut di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang menunjukkan hasil yang bagus.
Setelah 21 hari penebaran benih padi oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Kamis (1/8/2024) padi Biosalin siap dipindah tanam.Â
Baca Juga
"Alhamdulillah padi Biosalin hasil riset BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional). Padi yang ditanam atas kerja sama Pemerintah kota atau Pemkot Semarang dengan BRIN di sawah air payau 21 hari lalu di Tugu sudah siap pindah tanam," kata Hernowo Budi Luhur, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang.
Advertisement
Ditambahkan, keberhasilan penanaman padi varietas Biosalin di lahan tidur akibat rob ini bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan.
"Semoga bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang," katanya.
Menurut Hernowo Budi Luhur, kota Semarang menjadi pilot project BRIN yang ada di Jawa Tengah. Ada perlakuan khusus dalam penanaman Padi Biosalin ini. Termasuk pemupukan juga menggunakan formula khusus.Â
"Sejak awal telah didatangkan ahli dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan peneliti yang membuat pupuknya," kata Hernowo.Â
Padi Biosalin yang ditebar tersebut memiliki dua jenis, yakni Biosalin 1 dan 2.
"Bibit yang ditebar 5 kg untuk jenis Biosalin 1 dan 5 kg untuk Biosalin 2," katanya.
Menurutnya, untuk 5kg benih bisa ditanam di sawah payau 2.500 meter persegi atau seperempat hektar. Butuh waktu tanam 100 hari agar padi Biosalin ini bisa dipanen.
"Pilot projectnya disana. Makanya hasil panen kali ini akan dijadikan benih supaya bisa dikembangkan di wilayah lain," katanya.
Selanjutnya Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) akan mensertifikat benih hasil padi Biosalin di Kecamatan Tugu tersebut.Â
"Akan dijadikan benih dahulu, benih yang bersertifikat, karena kami memang bekerja sama dengan BPSP," katanya.
Rencananya Dinas Pertanian selain mendampingi Petani juga akan membantu mendaftarkan sertifikat benihnya ke BPSB.