Sukses

Nina Agustina Kembali Maju Pilkada Indramayu, Begini Kata Pengamat

Menurut Khaeruddin, tokoh tokoh lokal yang bisa disandingkan dengan Nina Agustina itu bisa saja berasal dari tokoh politik yang paham akan daerahnya

Liputan6.com, Cirebon Geliat politik mulai massiv dilakukan para tokoh dan parpol menyambut Pilkada Serentak 2024 termasuk di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. 

Pengamant Sosial dan Politik Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon Khaerudin Imawan menilai, pilkada Indramayu diperkirakan akan berjalan dinamis. Apalagi, kata dia, sosok Nina Agustina sebagai petahana akan kembali maju di Pilkada Serentak 2024 Indramayu.

"Sudah selayaknya dipasangkan atau disandingkan dengan tokoh lokal. Indramayu itu perlu terobosan-terobosan yang progresif, artinya bagaimana berpikir tidak hanya untuk saat ini tetapi untuk sekian puluh tahun mendatang dan pondasinya harus dibangun pada kesempatan Pilkada," kata Khaeruddin Imawan saat dihubungi media di ruang kerjanya, Kamis (1/8/2024).

Khaerudin menyoroti tokoh tokoh lokal yang dianggap layak bersanding dengan Nina. Ia adalah tokoh yang memiliki massa dan menjadi panutan masyarakat baik di pemerintahan maupun di bidang keagamaan.

Menurut Khaeruddin, tokoh tokoh lokal yang bisa disandingkan dengan Nina Agustina itu bisa saja berasal dari tokoh politik yang paham akan daerahnya. Seperti putra tokoh Golkar Indramayu Alm Irianto MS Syafiuddin (Yance) Daniel Mutaqien, ketua DPRD Kabupaten Indramayu yang juga ketua Partai Golkar Indramayu Syaefudin, Anggota DPR RI yang juga tokoh Indramayu Barat Bambang Hermanto, dan anggota DPRD Jawa Barat yang juga tokoh milenial Hilal Himawan. 

Tokoh tokoh muda dari Golkar tersebut, katanya, dinilai memiliki massa yang bisa mendongkrak suara Nina Agustina dalam pilkada nanti.

Tokoh lain yang bisa disandingkan dengan Nina adalah Dedi Wahidi, anggota DPR RI yang juga tokoh dari PKB. Khaerudin mengatakan, Dedi Wahidi memiliki basis massa hingga ke pelosok desa.

"Ada juga H Ali Wardana yang merupakan tokoh muda Indramayu memiliki hubungan yang cukup baik dengan incumbent, dan H Suwarto yang memiliki basis massa nelayan dan petani, termasuk Kasan Basari, ketua Partai Gerindra Indramayu yang memiliki kekuatan massa yang sangat mumpuni," ujarnya. 

2 dari 2 halaman

Pendamping Ideal

Khaeruddin juga menyoroti sejumlah nama di pemerintahan yang layak disandingkan dengan Nina Agustina. Diantaranya nama Aep Surachman yang saat ini menjabat sebagai sekda kabupaten Indramayu dan Kepala Satpol Pamong Praja Kabupaten Indramayu Teguh Budiarso. 

Keduanya menurut Khaeruddin memiliki kemampuan yang mumpuni karena lama di birokrasi sehingga dinilai layak mendampingi incumbent.

"Tahun ini, saya kira bu Nina menjadi representasi tokoh Indramayu yang harus menjadi gawang bagi tumbuh kembangnya tradisi budaya dan karakteristik pembangunan di Indramayu dan itu tercermin dari ketokohan orang-orang yang dimiliki," jelas Khaeruddin.

Khaeruddin juga melihat potensi tokoh keagamaan dan tokoh masyarakat yang layak untuk mendampingi Nina Agustina. Yakni Ketua PCNU Kabupaten Indramayu KH Mustofa, dan Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi. 

Sementara dari tokoh masyarakat, Khaeruddin menjagokan nama H Maman Suparman Yahya yang merupakan pengusaha sukses di kabupaten Indramayu.

"Saya kira Indramayu tidak miskin akan tokoh-tokoh yang memperhatikan nilai-nilai budaya Indramayu. Tokoh ini bisa berkolaborasi dengan incumbent dalam menggarap potensi dan banyak hal yang perlu dikembangkan untuk jangka panjang," kata Khaeruddin Imawan.

Khaeruddin menilai Nina Agustina yang sudah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk kembali maju dalam pilkada Indramayu, sudah sepatutnya memilih pendamping yang betul betul paham akan karakteristik Indramayu. 

"Saya kira beliau butuh pendamping yang memahami betul karakteristik Indramayu. Berangkat dari orang lokal yang potensial itulah yang kemudian pengembangan dan penguatan kelembagaan di pemerintahan Indramayu," papar Khaeruddin.

Jika Nina bersanding dengan tokoh lokal, diprediksi segala persoalan yang akan dihadapi Indramayu akan dapat terselesaikan.

Menurutnya, Indramayu butuh pencapaian progresif untuk jangka panjang maka pondasi itu harus dibangun. 

"Saat ini bupati Nina Agustina sudah mengawali program-program sebelumnya tapi belum cukup dengan jangka waktu yang kurang dari 5 tahun untuk memimpin Indramayu. Tidak semata-mata hanya putra daerah tapi dengan parameter dan indikator-indikator capaian itulah yang kemudian akan membawa Indramayu lebih baik dan lebih bermartabat," tutur Khaeruddin Imawan.Â