Sukses

Ketua RT: Banyak Cairan Kimia di Rumah Terduga Teroris di Kota Batu

Saksi melihat ada banyak botol dan jerigen berisi bahan kimia di rumah terduga terorisme di Kota Batu

Liputan6.com, Kota Batu - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menggeledah rumah terduga teroris di Kota Batu. Ada sejumlah barang bukti yang mereka amankan dari dalam rumah tersebut.

Ketua RT 1, Yulianto dan Ketua RW 8 Supriyadi, turut diajak masuk petugas untuk menjadi saksi penggeledahan rumah terduga teroris itu. Keduanya menyebut ada setidaknya 45 item barang bukti yang dibawa oleh petugas.

"Ada banyak, seperti tabung elpiji, celurit, panci presto, ketapel besi sampai gotri pelor," kata Yulianto, Kamis, 1 Agustus 2024.

Dia menambahkan, ada juga botol berisi cairan bahan kimia dan jerigen berukuran sekitar 25 liter berisi cairan. Barang jenis itu ditemukan di dalam sebuah mobil yang terparkir di garasi rumah. 

"Kalau botol ada banyak, jerigen sepertinya hanya satu saja," ucap Yulianto.

Dia mengaku tak melihat ada senjata api seperti senapan api maupun jenis lain yang ditemukan dalam penggeledahan itu. Maupun peralatan berupa kabel dan sejenisnya, tapi terlihat ada barang seperti paket masih terbungkus.

"Kami hanya diminta jadi menyaksikan proses penggeledahan berlangsung," tutur Yulianto.

Yulianto selaku Ketua RT maupun Supriyadi sebagai Ketua RW tidak ikut proses penggeledahan rumah terduga teroris pada Rabu, 31 Agustus malam. Sebab keduanya sedang di pergi ke Malang untuk belanja keperluan karnaval 17 Agustusan.

"Ketika kami ditelepon itu sedang belanja barang di Malang Selatan," kata Yulianto.

2 dari 2 halaman

Tidak Sosialisasi ke Tetangga

Tim Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah rumah di Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Dusun Jeding, Junrejo, Kota Batu, pada Rabu malam kemarin.

Rumah itu disewa oleh pasangan suami istri MJM dan H dan putra bungsunya HOK yang masih berusia 19 tahun. Mereka warga asal Jakarta, menyewa rumah itu untuk 2 tahun dan telah menempati selama 1,5 tahun.

"Mereka sebelumnya juga menyewa rumah di dekat sini, masih satu RT juga," ujar Yulianto.

Tapi keluarga tersebut tertutup, tidak bersosialisasi dengan warga sekitar. Tidak diketahui apa pekerjaan dari orang tua maupun HOK sendiri. 

Supriyadi Ketua RW mengakui ada sejumlah warga di kompleks perumahan yang tidak bersosialisasi. Jarang ikut jamaah di Masjid maupun kegiatan warga lainnya.

"Ya sebagian warga kompleks memang jarang bersosialisasi. Kami pun tak tahu mana orangnya yang diamankan polisi," urai dia.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror menangkap HOK di Jalan Langsep, Sisir, Kota Batu pada Rabu, 31 Agustus 2024 malam. Mabes Polri menyebut dia terhubung dengan Daulah Islamiyah dan berencana meledakkan dua tempat ibadah di Malang.