Sukses

Bukan Bumbu Dapur Sembarangan, 13 Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan

Tidak hanya daun, tanaman salam memiliki manfaat obat pada kulit batang, akar dan buah.

Liputan6.com, Bandung - Daun salam merupakan salah satu bumbu dapur yang alami dan kerap ditemui dalam keseharian. Daun herbal ini di beberapa tempat, dijadikan teh daun salam.

Cukup merebus sekitar 450 ml air bersama dengan 3 lembar daun salam. Tambahkan perasan satu buah lemon ke dalam air rebusan daun salam. Tunggu hingga mendidih. Anda bisa meminum teh daun salam sederhana tersebut selagi hangat.

Manfaat daun salam (Syzygium polyanthum) yang paling terkenal adalah sebagai penyedap masakan. Tidak hanya daun, tanaman yang biasanya tumbuh liar di hutan, baik di dataran rendah maupun daerah pegunungan ini memiliki manfaat obat pada kulit batang, akar dan buah.

Dihimpun dari berbagai sumber dilansir dari laman Good Doctor, inilah berbagai khasiat daun salam untuk kesehatan yang mesti Anda ketahui:

1. Daun salam untuk asam urat

Anda pasti tahu jika kelebihan kadar asam urat di dalam darah dapat memacu penyakit asam urat yang menyerang persendian.

Untuk mengatasinya, maka harus mengeluarkan produk sampah dari aktivitas biologis atau yang berasal dari asupan makanan kamu ini dari dalam tubuh lewat urine.

Sebuah kajian di Universitas Lampung menyebutkan adanya manfaat daun salam untuk asam urat. Daun salam dapat membantu memperbanyak produksi urine (diuretik), sehingga mampu mengatasi kelebihan kadar asam urat.

Selain itu, manfaat daun salam untuk asam urat adalah mampu mengurangi nyeri yang diakibatkan kelebihan kadar asam urat.

2. Daun salam untuk antiinflamasi

Seperti yang sudah diketahui, inflamasi adalah suatu respons protektif normal tubuh terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat mikrobiologik.

Dalam sebuah penelitian terhadap 25 tikus putih yang dilakukan di Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, menunjukkan ekstrak etanol daun salam memberikan efek antiinflamasi.

Senyawa flavonoid dalam ekstrak daun salam diduga berperan dalam memberikan efek antiinflamasi pada semua tikus yang diberikan dosis berbeda-beda.

3. Daun salam untuk kolesterol

Penggunaan daun salam untuk kolesterol sudah dipercaya sejak lama. Salah satu alasannya karena daun salam juga mengandung senyawa tanin yang bertindak sebagai pembersih radikal bebas.

Selain itu banyak yang menggunakan daun salam untuk kolesterol karena kandungan flavonoid yang ada di dalamnya. Flavonoid berperan dalam menghambat oksidasi kolesterol jahat (LDL), sementara tanin berperan menghambat penyerapan kolesterol di usus.

Pemilihan herbal daun salam untuk kolesterol juga karena kandungan tanin dan saponin, yang dapat meningkatkan sintesis asam empedu. Di mana asam empedu membutuhkan kolesterol sebagai bahan baku sehingga dapat menurunkan tingkat kolesterol darah.

4. Mengurangi pembentukan plak gigi

Daun salam juga bisa dijadikan obat kumur. Khasiat daun salam sebagai obat kumur sudah dikenal, karena dipercaya dapat menurunkan potensi pembentukan plak gigi.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang terhadap 30 anak di Semarang.

Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya penurunan yang signifikan terhadap mereka yang dikontrol untuk berkumur menggunakan ekstrak daun salam.

5. Obat diabetes

Kajian yang dilakukan di Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, menyebut kandungan flavonoid dalam ekstrak daun salam dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan.

Selain itu, senyawa glikosida flavonoid yang terdapat pada daun salam juga berfungsi sebagai penangkap radikal hidroksil sehingga dapat mencegah aksi diabetogenik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

6. Sebagai obat antijamur

Ekstrak etanol daun salam memiliki potensi menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang merupakan patogen pada kulit. Selain itu, jenis jamur lain seperti F. Oxysporum pun dapat dihambat pertumbuhannya dengan ekstrak salam.

Hal ini dikarenakan senyawa asam lemak dalam daun salam yang memiliki sifat antifungi. Senyawa ini bekerja dengan merusak struktur dan fungsi sel membran jamur.

Selain itu, daun salam juga memiliki senyawa seskuiterpenoid farnesol yang dapat merusak sel jamur sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur.

7. Sebagai obat antibakteri

Senyawa flavonoid, tanin dan minyak atsiri dikatakan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di Universitas Padjajaran dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Khasiat daun salam ini dapat dibuktikan berdasar penelitian yang dilakukan dengan memberi ekstrak etanol daun salam terhadap patogen yang ada dalam makanan. Adapun daftar bakterinya adalah:

- Listeria monocytogenes

- Pseudomonas aeruginosa

- Escherichia coli

- Staphylococcus aureus

- Vibrio cholerae

- Vibrio parahaemolyticus

- Klebsiella pneumoniae

- Proteus mirabilis

- Salmonella typhimurium

Semua bakteri tersebut mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat diberikan ekstrak daun salam.

8. Obat antimalaria

Dalam jurnal yang diterbitkan di Universitas Padjajaran disebutkan jika ekstrak daun salam dapat digunakan sebagai larvasida.

Hal ini dikarenakan karena adanya zat kimia dan senyawa yang terkandung dalam daun salam seperti saponin, alkaloid, flavonoid, tanin, dan eugenol.

9. Obat antidiare

Karena kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk Escherichia coli, Vibrio cholerae dan Salmonella sp yang menyebabkan diare, maka ekstrak daun salam dapat membantu dalam penyembuhan diare.

10. Sumber antioksidan

Stres oksidatif merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan DNA, protein dan lipid dan berkontribusi sebagai penyebab penyakit degeneratif.

Sementara kandungan senyawa fenolik, dan polifenol seperti tanin dan flavonoid pada daun salam memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menghambat terjadinya kerusakan dan mereduksi risiko terjadinya penyakit degeneratif.

11. Daun salam mengatasi kejang karena gangguan otak

Manfaat daun salam lainnya yang masih banyak dipertanyakan adalah kemampuan untuk mengobati kejang. Hingga kini penelitian masih terus dikembangkan untuk mengetahui kebenaran khasiatnya.

Sejauh ini, sebuah penelitian pada hewan mengungkapkan bahwa ekstrak daun salam memang efektif melindungi tikus dari serangan kejang. Kemungkinan karena adanya kandungan kimia unik yang terkandung dalam ekstrak daun salam.

Ilmuwan masih mengembangkan hasil penelitian yang ada untuk memelajari efeknya pada manusia. Mungkin saja, nantinya daun salam bisa digunakan untuk membantu orang yang terdiagnosis epilepsi.

12. Mencegah batu ginjal

Sebuah penelitian, berusaha mencari tahu manfaat daun salam untuk mencegah batu ginjal. Hasilnya, jika daun salam dikombinasikan dengan delapan rempah herbal lainnya dapat mengurangi enzim urease.

Urease adalah enzim yang dapat menyebabkan gangguan lambung, termasuk batu ginjal. Namun penelitian tersebut masih perlu dikembangkan lebih lanjut lagi.

13. Membantu melancarkan pencernaan

Daun salam memiliki efek yang baik pada sistem pencernaan. Karena daun salam memiliki enzim unik untuk membantu mencerna protein kompleks yang sulit untuk dicerna.

Selain itu, daun salam juga dipercaya dapat mengurangi toksisitas tubuh dan membantu tubuh berfungsi dengan baik.

Nah, informasi tersebut dapat membantu Anda untuk menambah pengetahuan soal daun salam ini. Selain dapat menyedapkan makanan, ternyata terdapat segudang manfaat untuk kesehatan didalamnya.

Sepertinya berbagai hidangan masakan khas Nusantara kerap menggunakan daun salam semisal sayuran, tumisan, nasi tumpeng, nasi uduk, nasi kuning dan lain sebagainya. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.