Sukses

Anggota Polda Sulsel yang Aniaya Remaja Hingga Mimisan Dilaporkan ke Propam

MF babak belur dihajar oleh Bripka Mustafa hingga mimisan.

Liputan6.com, Makassar - Anggota Direktorat Polairud Polda Sulsel bernama Bripka Mustafa yang diduga menganiaya remaja berinisial MF (15) dilaporkan ke Propam Polda Sulsel. Bripka Mustafa pun kini tengah diperiksa secara intensif. 

"Iya benar, Lagi diperiksa," kata Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendy, Rabu (31/7/2024). 

Senada dengan Zulham, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto juga membenarkan ihwal pemeriksaan Bripka Mustafa. Ia menyebut kejadian itu dilaporkan oleh keluarga korban. 

"Yang dilaporkan kemarin sudah ditangani oleh propam," kata Didik saat dikonfirmasi terpisah. 

Didik menyebut bahwa dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui dan melihat dugaan penganiayaan yang mengakibatkan MF babak belur hingga mimisan itu. 

"Untuk pemeriksaan saksi-saksi telah dipanggil untuk diperiksa di propam," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Penganiayaan

Seorang remaja berinisial MF (15) babak belur usai diduga dianiaya oleh oknum anggota polisi yang bertugas di Direktorat Polairud Polda Sulsel bernama Bripka Mustafa. Akibatnya MF mimisan hingga menderita luka lebam di sekujur tubuhnya.

Peristiwa itu terjadi di depan rumah korban yang berada di Jalan Stadion Kalegowa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Sabtu (27/7/2024) malam. Bripka Mustafa menganiaya MF dengan cara dipukul, ditendang hingga diseret di jalan. 

Kakak MF, Faturahman (23) membenarkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Bripka Mustafa. Ia menyebutkan bahwa polisi yang merupakan tetangganya itu geram lantaran MF dituding menganiaya anak dari Bripka Mustafa. 

"Adikku sampaikan kalau dia tidak pernah pukul anaknya. Tapi pak Mustafa bersikeras dan langsung menganiaya adik saya," kata Faturahman saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2024). 

Dia menceritakan, kala itu Bripka Mustafa tiba-tiba mendatangi MF yang sedang nongkrong di depan rumahnya. Sebelum melakukan penganiayaan, Bripka Mustafa sempat mengancam siswa kelas 1 SMA itu dan dipaksa untuk mengaku telah menganiaya anak anggota polisi tersebut. 

"Adek ku pulang salat magrib. Dia duduk-dudvuk di depan rumah. Tiba-tiba didatangi oleh pelaku, pak Mustafa. Di situ, adek ku sempat ditanya, dituduh kalau dia yang sudah memukul anaknya pelaku," jelasnya. 

Merasa dirinya tak pernah menganiaya anak Bripka Mustafa, MF pun mengelak. Sejurus kemudian, Bripka Mustafa langsung menarik MF dan menganiayanya hingga babak belur dan mimisan. 

"Adekku lagi duduk di bangku-bangku. Terus ditarik dan diseret di jalan. Kemudian, saat terbaring di jalanan, dia diinjak lalu ditonjok mukanya. Hidung adekku berdarah dan matanya bengkak," sebutnya. 

Warga sekitar sempat melerai pelaku. Bukannya berhenti, Bripka Mustafa malah semakin beringas menganiaya anak dibawah umur tersebut.  

"Sempat dilerai warga tapi tetap dipukul adekku. Bahkan sampai adekku dibawa masuk diselamatkan ke rumah tetangga," ungkapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.