Liputan6.com, Kepahiang - Persoalan Administrasi yang berbelit dan harus melewati berbagai proses birokrasi seringkali menjadi persoalan dan merepotkan para calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan. Pengurusan administrasi pernikahan hingga proses administrasi di kantor Kependudukan dan Catatan Sipil yang tidak bisa diwakilkan memaksa para calon pengantin bolak balik mengurus administrasi. Belum lagi mengikuti prosesi adat, pesta pernikahan hingga jamuan yang juga menguras energi.
Merespon keluhan masyarakat tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu membuat terobosan dengan satu program yang mereka sebut dengan istilah “Nikah Alep” (Nikah Administrasi Lengkap). Alep sendiri dalam bahasa Rejang Bengkulu artinya adalah indah atau cantik.
Advertisement
Baca Juga
Duta Inspiratif Kemenag RI Desy Rusera Dwi Sartika yang juga merupakan salah satu agen perubahan Kantor Kemenag Kepahiang itu mengatakan, Inovasi ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Program ini bertujuan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses administrasi pernikahan, sehingga calon pengantin tidak perlu lagi repot mengurus berbagai dokumen di tempat yang berbeda.
Dengan Nikah Alep, calon pengantin cukup datang ke Kantor Urusan Agama terdekat dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Setelah akad nikah selesai, calon pengantin akan langsung mendapatkan 5 administrasi lengkap, yaitu buku nikah, KTP baru, Kartu Keluarga (KK) baru, dan KK kedua orang tua yang sudah diperbaharui, Sebelum adanya Inovasi Nikah Alep, pasangan pengantin dan orang tua mereka harus datang langsung ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mengurus Administrasi Kependudukan pasca pernikahan.
"Cukup bawa dokumen ke KUA, setelah akad nikah kami serahkan administrasi kependudukan secara lengkap," tegas Desy.
Putri Susanti, salah seorang pengantin yang baru saja melaksanakan akad nikah di Kabupaten Kepahiang informasi dan penjelasan program Nikah Alep tersebut dia terima saat menjalankan proses Bimbingan Perkawinan atau Binwin yang wajib mereka jalani setelah mendaftar sebagai calon pengantin. "Sangat membatu dan meringankan beban kami yang sangat repot sebelum dan setelah akad nikah," kata Putri Susanti.
“Kemeja Gratis” Cara Kemenag Kepahiang Bantu UMKM Naik Kelas
Selain Nikah Alep, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kepahiang juga merambah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM dengan program Kemenag Kepahiang Jemput Halal Gratis atau disingkat "Kemeja Gratis". Ini merupakan upaya pihak kementrian Agama untuk mendorong optimalisasi dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Dewi Sartika, selaku Agen Perubahan yang juga merupakan penyuluh agama islam mengatakan Kabupaten Kepahiang, program ini mampu mengangkat begitu banyak UMKM naik kelas. Program menerjunkan seluruh PPPH (Pendamping Proses Produk Halal) di Kabupaten Kepahiang untuk bergerak langsung melakukan sosialisasi dan registrasi serentak di lokasi sasaran yang ditentukan, mulai dari pasar kabupaten, pekan, maupun tempat wisata.
Bagi UMKM "Kemeja Gratis" ini dapat membuka wawasan para pelaku usaha guna memperluas pasar produknya hingga ke luar negeri. Berkat akomodir dan kerjasama berbagai pihak, mulai Dari Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang, kerjasama lintas sektoral yang melibatkan Bupati Kepahiang, Dinas perndustrian Dan UMKM, Dinas Perdagangan dan Rumah BUMN Kabupaten Kepahiang
"Beberapa produk khas Kabupaten Kepahiang juga telah menembus pasar internasional, diantaranya Pak Sahid Kopi dan Dodol Dlondong Deso," jelas Dewi.
Dengan menggunakan sistem jemput bola, seluruh PPPH terjun langsung ke lapangan untuk mendata pelaku usaha yang ada di lokasi sasaran dengan target mendata seluruh pelaku UMKM yang membutuhkan pendampingan sertifikat halal. Selain melakukan pendampingan sertfiikat halal, PPPH juga melakukan edukasi tentang pentingnya sertifikat dan label halal. Setelah sertifikat terbit, ppph juga akan melakukan proses penyerahan sertifikat yang telah terbit secara langsung kepada pelaku usaha.
Selain jemput bola, rangakaian lain dari program ini adalah sosialisasi secara online dan masif melalui media sosial masing-masing PPPH Kabupaten Kepahiang. Selain itu beberapa workshop kerja sama dengan dinas instansi yang menaungi pelaku usaha juga aktif dilakukan, seperti workhop kerja sama dengan Rumah BUMN Kabupaten Kepahiang, kerjasama dengan Anggota Komisi VIII DPR RI. Berkat serangkaian kegiatan yang di lakukan dalam program kemeja gratis, mampu membawa Kabupaten Kepahiang meraih capaian sertifikat halal terbaik nomor 3 se provisni Bengkulu dalam gelaran kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu tahun 2023 lalu.
Advertisement
Gandeng RAPI Podcast Kemenag Kepahiang Sampai Ke Pelosok Desa
Keterbatasan jaringan Internet di pedesaan seringkali menjadi kendala bagi masyarakat untuk mengakses informasi secara cepat dan tepat. Terutama di Kabupaten Kepahiang yang memiliki karakteristik alam pegunungan dan berhadapan langsung dengan Taman Nasional memaksa masyarakat untuk hidup berladang dan jauh dari perkotaan.
Kantor kementrian Agama Kabupaten Kepahiang memiliki cara tersendiri untuk tetap memberikan informasi kepada masyarakat yaitu dengan membuat program khusus yang menarik dan bisa diakses menggunakan Radio Panggil dan siaran radio analog. Yaitu membuat program Podcast dengan menggandeng organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia atau RAPI.
Kepala Kantor Kemenag Kepahiang Drs Albahri, M.Si menjelaskan, salah satu program unggulan dari Podcast ini yang menarik banyak respon dari pendengar adalah "Sapa Madrasah” berbagai informasi seputar dunia pendidikan khususnya Madrasah dikupas dalam Podcast tersebut dan menghadirkan beragam narasumber yang memiliki bidang keilmuan seputar madrasah.
"Tidak hanya informasi, kami juga mengutarakan bergabai prestasi dan keunggulan yang ada pada madrasah," ungkap Albahri.
Program ini juga memberikan beragam infoemasi dan tips terutama berkaitan dengan infromasi seputar pelaksanaan ibadah haji. Sebelumnya, masyarakat sangat kesulitan mengakses informasi dan tidak mengerti bagaimana proses dan serba serbi seputar ibadah haji. Khususnya Khabar dan berita jika ada saudara serta jiran tetangga yang sedang berada di tanah suci melaksanakan perintah yang termaktub dalam rukun Islam tersebut sebelum adanya kolaborasi ini, masyarakat terutama di desa-desa terpencil kesulitan mengakses informasi keagamaan. Jarak yang jauh dari pusat kota, infrastruktur yang terbatas, dan sinyal internet yang lemah menjadi kendala utama. Namun, dengan memanfaatkan jaringan RAPI yang sudah tersebar luas, podcast Kemenag Kepahiang sampai kepada masyarakat desa.
"Menebar kebaikan itu merupakan perintah agama dan kami bersyukur bisa melaksanakannya," kata Albahri.
Penyusunan Laporan Keuangan Terbaik Tingkat Nasional
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dalam kategori penyusunan laporan keuangan Kategori Bimas Kristen. Prestasi gemilang ini membuktikan komitmen Kemenag Kepahiang dalam pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Penghargaan ini diserahkan pada kegiatan Evaluasi Program dan Anggaran yang dilaksanakan melalui aplikasi e-SMART DJA dan e-MONEV Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS.
Acara yang berlangsung di Hotel Aria, Kota Malang, ini diadakan oleh Kementerian Agama Pusat dan Daerah untuk Tahun Anggaran 2024, dimulai dari tanggal 19 hingga 22 Juli 2024.Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melalui Kabag TU Ajamalus turut menyampaikan kebanggaannya atas penghargaan yang diraih oleh satker di bawah Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu tersebut.
"Ini bukti kerja keras dan dedikasi dari seluruh tim di Kantor Kemenag Kabupaten Kepahiang. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi satuan kerja lainnya untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas laporan anggaran," ujar Ajamalus.
Terpisah, Kakankemenag Kepahiang Albahri mengaku bangga atas pembuktian kinerja dan loyalitas para ASN. “Semoga berdampak positif dan memotivasi seluruh rekan kerja yang lain,” kata Albahri.
Advertisement