Liputan6.com, Bali - Pariwisata memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan beragam destinasi wisata alam, budaya, sejarah, dan kuliner, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Meski Demikian, Tokoh Pariwisata Buleleng Nyoman Arya Astawa menyebutkan bahwa dalam mengoptimalkan peran pariwisata dalam pengembangan ekonomi Indonesia, perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.
“Pengembangan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun butuh dukungan dan sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pengusaha, pengelola objek wisata, masyarakat, media, hingga kampus,” ujarnya di Buleleng, Jumat (2/8).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya. Dengan memanfaatkan potensi pariwisata secara optimal, maka Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, serta memperkkuat citra negara di mata dunia.
“Maka menjadi penting bagi semua pihak untuk saling bersinergi dalam mengembangkan pariwisata Indonesia,” kata pria yang kerap disapa Mang Dauh tersebut.
Sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan pariwisata di daerahnya, baru baru ini Mang Dauh pun menyelenggarakan Buleleng Integrated Tourism Expo (BITE) yang bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata di Bali Utara khususnya Buleleng yang selama ini masih terpendam.
“Kearifan lokal potensi budaya dan tradisi Buleleng sangat kaya, namun belum digarap secara maksimal. Kegiatan ini sebagai upaya pengenalan kembali. Makanan, tradisi budaya dan wisata,” ujarnya,
Pagelaran pameran pariwisata tersebut dinilai berbagai pihak merupakan terobosan baru dengan konsep hulu ke hilir sebagai langkah cerdas, sebab acara tersebut berhasil memfasilitasi setiap potensi sumber daya alam dan seni budaya yang dimiliki oleh Buleleng,
Mang Dauh menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata. Menurutnya, pengembangan destinasi wisata harus sejalan dengan prinsip keberlanjutan untuk menjaga keindahan alam dan warisan budaya yang ada.
"Kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pengembangan pariwisata tidak merusak lingkungan dan tetap menghormati budaya lokal. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pariwisata kita," jelasnya.
Di sisi lain, Mang Dauh pun mengajak akademisi dan institusi pendidikan untuk terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata melalui riset dan inovasi. Ia berpendapat bahwa kolaborasi dengan kampus dan lembaga riset dapat memberikan solusi dan ide-ide baru yang relevan untuk menghadapi tantangan dan peluang di sektor pariwisata.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebutkan setidaknya ada tiga modal dasar yang diperlukan untuk pengembangan sektor wisata suatu daerah. Ketiga modal dasar itu adalah adanya destinasi dan daya tarik wisata, lalu produk ekonomi kreatif, dan event yang kontinu digelar.
“Ketiga modal ini sudah bisa dikemas menjadi paket wisata untuk menarik kunjungan wisatawan," kata Sandiaga di Purbalingga baru baru ini.