Sukses

Terungkap, Hampir Setiap 3 Jam Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data PT Jasa Raharja, pada 2023 terdapat 27.000 korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 70 persen di antaranya pengguna sepeda motor.

Liputan6.com, Deli Serdang Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data PT Jasa Raharja, pada 2023 terdapat 27.000 korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 70 persen di antaranya pengguna sepeda motor.

Kemudian, 65 persen di antaranya merupakan berjenis kelamin laki-laki berusia produktif. Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi ke-7 teratas provinsi di seluruh Indonesia yang kecelakaan lalu lintasnya cukup tinggi. Bahkan hampir setiap 3 jam orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Hal tersebut terungkap dalam Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumut, Sabtu, 3 Agustus 2024. Acara turut dilaksanakan Gerakan 1.000 Tanda Tangan Pencanangan Tertib di Jalan dalam rangka menyambut PON XXI Aceh-Sumut.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pelaksananan Gebyar Keselamatan merupakan program Kokarlantas Polri bersama Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) karena keprihatinan terhadap tingginya angka kecelakan lalu lintas yang setiap tahun meningkat.

Diungkapkan Aan, tercatat pada 2023 terdapat 152.000 lebih kejadian kecelakaan lalu lintas, 27.000 di antaranya merupakan korban, baik itu meninggal dunia, luka berat, cacat permanen, luka ringan dan kerugiaan materil.

"Berangkat dari situ, kita membuat Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas, sebagai momentum mengingatkan kita, seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya keselamatan berlalu lintas ini," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diharapkan Jadi Kebutuhan Masyarakat

Disebutkan Aan, diharapkan keselamatan berlalu lintas menjadi satu kebutuhan masyarakat, karena tidak ada satupun aktivitas masyarakat yang tidak menggunakan jalan dan menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana dan prasaranaya.

"Jadi, dengan Gebyar Keselamatan ini dari yang hadir di sini, mari kita sosialisasikan, mari kita edukasi masyarakat tentang tertib berlalu lintas, tentang mengikuti aturan berlalu lintas yang ada. Karena kecelakan selalu diawali oleh pelanggaran lalu lintas,” sebutnya.

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A Purwantono, berharap Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas dapat disosialisasikan secara berkelanjutan. Dikarenakan berdasarkan data WHO kecelakaan berlalu lintas menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak.

"Pertama AIDS, kedua TBC, dan ketiga kecelakaan lalu lintas," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Gerakan 1.000 Tanda Tangan

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni, bersama Tim Pembina Samsat Tingkat Nasional menandatangani Gerakan 1.000 Tanda Tangan Pencanangan Tertib di Jalan dalam rangka menyambut PON XXI Aceh-Sumut.

Fatoni mengatakan, tahun ini Sumut menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) setelah tahun 1953. Maka ini kesempatan bagi semua pihak untuk menjadikan momen PON XXI ini sebagai perbaikan di semua bidang, termasuk berlalu lintas dan lainnya.

"Ini kesempatan kita menjadikan momen PON XXI untuk memperbaiki di semua bidang. Termasuk bidang berlalu lintas, kemudian bidang-bidang yang lain. Kita tunjukan Sumut bisa diandalkan," ucap Fatoni.

4 dari 4 halaman

Sumut Lokasi Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas

Fatoni berterima kasih kepada Korlantas Polri dan AISI yang sudah menjadikan Sumut sebagai lokasi Gebyar Keselamatan Berlalu Lintas. Menurutnya, ini suatu kehormatan dan penghargaan untuk bisa bersama-sama membuat sejarah bahwa keselamtan menjadi faktor penting dalam berkendara.

"Karena dengan menjaga keselamatan, berarti kita menjaga keutuhan keluarga dan juga untuk tetap menjaga kesejahteraan di lingkungan masyarakat," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini