Sukses

Tentukan Penyebab Kematian, Sampel Darah 6 Awak Kapal yang Tewas Misterius Dibawa ke Jakarta

Balai Karantina Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas 1 Banten telah mengambil sampel darah dari awak kapal KM Sri Mariana 07 untuk diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Jakarta.

Liputan6.com, Cilegon - Balai Karantina Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas 1 Banten telah mengambil sampel darah dari awak kapal KM Sri Mariana 07 untuk diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Jakarta.

Pengambilan sampel darah dilakukan pada Senin, 5 Agustus 2024, menggunakan prosedur tetap (protap) kesehatan. Petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat yang biasa dipakai tenaga kesehatan saat covid-19 merebak.

Ada enam awak kapal yang tewas misterius, pada Minggu, 4 Agustus 2024. Berdasarkan informasi sementara, Kemenkes menyatakan bahwa kematian para anak buah kapal (ABK) itu disebabkan tikus yang menyebarkan penyakit bernama leptospirosis.

"Kita periksa kesehatan kapalnya. ABK yang masih ada di kapal kita periksa juga. Kita periksa darahnya untuk dibawa ke BBLKM Jakarta," ujar Kepala BKK Pelabuhan Kelas I Banten, Resi Arisandi dalam keterangan resminya, Selasa, (6/8/2024).

2 dari 2 halaman

Nakes Periksa Kesehatan Awak Kapal

Badan kapal juga telah dilakukan penyemprotan sebagai bentuk sterilisasi dan mencegah penyakit menular lainnya. Untuk enam awak kapal yang meninggal dunia secara misterius, dibawa ke RSUD Serang, autopsi akan dilakukan menunggu pihak keluarga datang. Sedangkan, yang membutuh perawatan medis, berada di RS Krakatau Medika, Cilegon, Banten.

"Kita juga memeriksa vektor yang ada disana (kapal). Seperti tikus dan lainnya juga kita cari supaya diagnosisnya tepat penyebab kematian ABK dan penyakit ABK tersebut dan kita periksa kesehatan air dan makanannya," terangnya.

Berbagai kemungkinan penyebab kematian enam awak kapal bisa saja terjadi, tetapi untuk memastikannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang ada di Jakarta.

"Kita pastikan melalui pemeriksaan Lab di BBLKM Jakarta," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam nelayan tewas misterius di atas kapal KM Sri Mariana. Tepatnya di dekat Pulau Tempurung, Selat Sunda. Laporan meninggalnya nelayan itu diterima Polairud Polda Banten, pada Minggu dini hari, 4 Agustus 2024, sekitar pukul 00.30 WIB. Kemudian pagi harinya, dilakukan evakuasi ke daratan.

"Selanjutnya, pada pukul 05.30 WIB didapati koordinat sesuai informasi awal, kemudian kapal tangkap ikan tersebut disandarkan di KMB Pelangi di perairan Pulorida," ujar Kombes Pol Yunus Hadit Pranoto, Dirpolairud Polda Banten, Senin, (5/8/2024).

 

Video Terkini